2.Pendekatan Paternalis
Metode pendekatan ini adalah manajer bertugas memberi pengarahan kepada bawahannya. Manajer bertindak seperti kepala keluarga kepada seluruh anggota keluarganya. Para bawahan manajer seharusnya diperlakukan dengan baik, segala fasilitas diberikan, dan bawahan dianggap juga sebagai keluarganya.
Tegasnya karyawan dianggap dan diperlakukan oleh manajer sebagai anak anaknya saja. Pendekatan ini mengakibatkan karyawan menjadi manja, malas sehingga produktivitas kerjanya turun. Akhimya laba berkurang bahkan perusahaan bisa rugi dan kelangsungan hidupnya terancam. Hal ini mendorong timbulnya metode pendekatan sistem sosial.
3.Pendekatan Sistem Sosial
Metode pendekatan sistem sosial adalah memandang bahwa perusahaan atau organisasi ialah sistem yang mempunyai sigat kompleks yang juga beroperasi dalam suatu lingkungan yang kompleks juga dan biasanya disebut sebagai suatu sistem yang beroperasi diluar.
Manajer mangakui dan menyadari bahwa tujuan organisasi/perusahaan baru akan tercapai jika terbina kerja sama yang harmonis antara sesama karyawan, bawahan dengan atasan, serta terjadi interaksi yang baik diantara semua karyawan, pemikiran ini didasarkan pada adanya saling ketergantungan, interaksi, dan keterkaitan diantara sesame karyawan setiap karyawan betapapun rendah kedudukannya dan kecil jasanya harus tetap mendapat penghargaan yang baik agar tujuan perusahaan tercapai. Karena pada hakikatnya ego manusia selalu menganggap dirinya adalah penting. Â Sistem adalah suatu proses yang terdiri dari berbagai unsur atau komponen yang satu sama lain saling berkaitan secara struktural dan fungsional. Saling menunjang dan mengisi, sesuai dengan peran dan kedudukan masing masing namun keluruhannya secara mutlak didukung oleh setiap komponen, betapapun kecil nilainya. Jadi setiap sistem mengandung masukan (input), proses, keluaran (output) dan merupakan sebuah kesatuan yang bekerja sendiri.
Jelasnya metode pendekatan sistem sosial ini mengutamakan kepada hubungan harmonis, interaksi yang baik, saling menghargai, saling membutuhkan, dan saling mengisi sehingga terdapat suatu total sistem yang baik. Untuk mencaoai tujuan yang baik, hendaknya manajer menyadari bahwa dia membutuhkan bantuan, loyalitas, dan partisipasi dari karyawan (bawahannya).
E.Analisis Jabatan
Makna dari Analisis Jabatan (job analysist), yakni berawal dari arti pekerjaan atau jabatan (job) adalah suatu pola dari tugas-tugas, pekerjaan dan tanggungjawab yang dapat dikerjakan oleh satu orang Kemudian yang kedua mengetahui informasi pengetahuan tentang jabatanjabatan dan persyaratannya harus dikumpulkan melalui suatu proses yang disebut dengan analisis jabatan, di mana informasi tentang jabatan tersebut secara sistematis dikumpulkan, kemudian yang ketiga di evaluasi dan disusun.
Analisis jabatan adalah suatu prosedur untuk menentukan tugas-tugas dan keterampilan yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan serta sumber daya insani dengan kualifikasi yang sesuai tugas yang diembankan. Hasil dari analisis jabatan adalah informasi tentang persyaratan jabatan, kemudian dikembangkan menjadi deskripsi jabatan (job description) yang berisikan outline tentang tujuan, tanggungjawab dan tugas-tugas kunci dari jabatan tersebut. Dari sisi lain keterampilan, pendidikan, dan pengalaman yang dibutuhkan untuk mengisi posisi tersebut dinamakan spesifikasi jabatan (job specification). Dan spesifikasi jabatan inilah yang menjadi dasar bagi perbankan syariah untuk menentukan kualifikasi karyawan yang akan diterimanya. Ada beberapa tujuan dalam analisis pekerjaan, yaitu :
1.Menciptakan SDM/SDI handal dan menghadapi tantangan teknologi modern.