Mohon tunggu...
Natasha Nurdin
Natasha Nurdin Mohon Tunggu... Freelance -

Pemimpi yang cinta damai. Blog: natashanurdin.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pelangi

11 September 2016   12:49 Diperbarui: 11 September 2016   12:57 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu masalah selesai. Aku bersyukur punya bos yang baik dan pengertian. Padahal cucunya sudah dua, tapi tingkahnya masih seperti anak muda. Aku hanya bisa tersenyum geli memikirkan kelakuan-kelakuan bosku. Tiba-tiba aku teringat Bas. Aku meneleponnya sekali lagi.

“Tuuuuut........ Tuuuuuuuut....... Tuuuuuuut........... Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau. Klik”, kumatikan dan kucoba telepon sekali lagi.

“Tuuuuut........ Tuuuuuuuut....... Tuuuuuuut........... Nomor yang anda. Klik.”, kumatikan lagi. Ada apa ini? Kenapa Bas daritadi tidak mengangkat teleponku?. Kucoba sekali lagi.

“Nomor yang anda tuju sedang. Klik.” Kali ini teleponnya mati. Akhirnya dengan perasaan kesal, aku mengirim pesan pada Bas.

“Sayang, kenapa ga bisa ditelp? Pesawatku delay. Kabarin aku secepatnya”

Tak lama, pengumuman kembali terdengar di ruang tunggu. Ternyata 45 menit telah berlalu dan penumpang diminta untuk segera naik ke pesawat. Dengan perasaan gundah, aku melangkah gontai menuju pesawat dan segera mencari nomor kursiku. Setelah kutemukan, aku segera duduk dan larut memikirkan Bas di sepanjang perjalanan.

***

Meetingdi Semarang berjalan lancar. Sangat lancar. Bos dan klien puas akan presentasiku hari ini. Kerjasama pun terjalin dan kontrak telah ditandatangani. Namun hatiku masih gelisah. Sejak turun dari pesawat tadi siang hingga malam ini, Bas masih belum bisa dihubungi. Aku takut ada hal-hal buruk yang terjadi padanya. Bos dan teman-temanku sedang berpesta di bar hotel dan aku hanya duduk diam sambil terus-terusan mengecek ponselku.

“Ris, kenapa lo bengong aja? Itu si Bos udah siapin yang spesial buat lo. Berkat lo, kerjasama hari ini lancar jaya. Ayo gabung!”, Shinta mengagetkanku dari belakang.

“Eh iya, Shin. Sori-sori, ada yang mau gue urus dulu. Bentar lagi guegabung kesana. Lo duluan aja”, sahutku.

Shinta segera berlalu dan kembali bergabung dengan bos dan teman-teman yang lain. Tak lama ponsel di tanganku berdering. Dari Bas. Tanpa pikir panjang segera kuangkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun