Mohon tunggu...
Natasha Nurdin
Natasha Nurdin Mohon Tunggu... Freelance -

Pemimpi yang cinta damai. Blog: natashanurdin.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pelangi

11 September 2016   12:49 Diperbarui: 11 September 2016   12:57 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namaku Pelangi. Aku lahir di antara matahari dan hujan. Ibu dan ayahku sangat bahagia menyambut kelahiranku. Kata mereka, tangisku seperti lantunan melodi yang dinyanyikan seribu malaikat. Mereka berdoa, semoga hidupku selalu penuh warna-warni layaknya pelangi yang tampak indah menghiasi bumi.

***

Langit sore ini tampak kelabu. Tak ada cahaya matahari yang biasanya membias di langit sore ibukota. Hanya ada awan yang menumpuk berdesakan menutupi sang surya. Mendung. Sepertinya akan turun hujan. Kuseruput kopi yang sejak tadi kudiamkan dalam genggamanku. Dingin dan pahit. Sepertinya aku lupa memasukkan gula. Ada apa dengan hari ini? Aku terlalu banyak melamun.

Kulihat jam di dinding. Sudah pukul setengah enam sore rupanya. Jam kerja sudah selesai sejak pukul empat sore tadi. Tapi aku masih disini, melamun di meja kerja sembari menatap langit kelabu di luar jendela. Rasanya enggan pulang ke apartemenku. Apartemen kami maksudnya.

“Ris, lobelum pulang juga? Udah mau jam 6 lho!”, Reno mengangetkanku.

Seketika aku tersentak dari lamunanku dan kopi di gelas yang kugenggam tumpah sedikit. Aku hanya bisa menggerutu sembari membersihkan percikan kopi yang hampir membasahi dokumen-dokumen di meja kerjaku.

“Apaan sih lo, No! Bikin kaget orang aja! Ini juga gue udah siap-siap mau pulang”, sahutku.

“Siap-siap apanya? Daritadi juga gue liatin lo bengong-bengong terus liatin jendela. Emang si Bas nggak jemput? Lagi berantem ye?”, ujar Reno menggodaku.

“Ah, resek. Ini gue pulang sekarang”, aku membalas dengan ketus.

“Ooooh, pasti berantem lagi ya? Atau lo mau nemenin gue lembur hari ini makanya nggakpulang juga? Hahahaha”, Reno kembali menggodaku.

Bodoamat. NO COMMENT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun