Mohon tunggu...
Natasha Puspa Faradilla
Natasha Puspa Faradilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM: 43221010115 - Dosen Apollo, Prof.Dr, M.Si.Ak - Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi - Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi - Universitas Mercu Buana - Akuntansi S1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 1 Menerapkan Konsep Etika pada Kehidupan Mahasiswa

26 September 2022   19:57 Diperbarui: 30 September 2022   22:08 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


a.Manusia harus mempunyai harta yang cukup. Menurut Aristoteles dengan harta yang cukup manusia dapat hidup Bahagia karena tidak merasakan susahnya kehidupan yang miskin yang tidak dapat mencapai kebahagiaan. Dan dengan memiliki harta yang cukup seseorang akan menjadi lebih dermawan dan berbudi. Jadi menurut Aristoteles, orang kaya atau kaum borjuis lebih bahagia hidupnya dan dermawan ketimbang orang miskin atau kaum proletar. Karena dengan Bahagia orang tersebut artinya bebas dari kesengsaraan.


b.Alat terbaik untuk mencapai kebahagiaan adalah dengan menjalin suatu persahabatan. Mengapa demikian? Menurut Aristoteles dengan menjalin suatu hubungan persahabatan maka akan timbul keadilan dengan sendirinya. Jadi seperti misalnya ada 2 (dua) orang yang bersahabat, si A tidak mengetahui cara mengerjakan soal yang diberikan oleh pengajar dan si B sebagai sahabat membantu menjelaskan tentang soal tersebut, dengan demikian maka tidak adanya keputusasaan A karena tidak mengerti maksud dari soalnya karena sudah si B telah menghilangkan keputusasaan tersebut.


c.Keadilan. Keadilan menurut Aristoteles memiliki 2 (dua) pengertian yaitu dalam arti seimbang atau relative dan dalam arti memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan.


2.Kebahagiaan menurut isinya


Sebagian orang memiliki tujuan hidup bahagianya masing-masing. Ada yang menganggap bahwa kekayaan adalah kebagahiaan, atau Kesehatan, ataupun juga hal lainnya. Kebahagiaan yang dirumuskan oleh Aristoteles adalah bila ingin Bahagia maka harus menjalankan aktivitasnya menurut keutamaan. Keutamaan atau arete membuat manusia menjadi Bahagia. Manusia bukan hanya makhluk intelektual melainkan juga memiliki perasaan, keinginan ataupun nafsu tertentu. Oleh karenanya, Aristoteles membedakan keutamaan menjadi 2 (dua) yaitu keutamaan intelektual dan juga keutamaan moral.

Dari pokok-pokok pikiran Aristoteles tersebut, dapat disimpulkan bahwa :
1.Konsep etika oleh Aristoteles mengedepankan aspek kebahagiaan sebagai tujuan utama hidup manusia.
2.Keutamaan moral mempunyai cakupan yang luas jadi tidak hanya mengedepankan konsep jalan tengaj saja (mesotes).
3.Menurut Aristoteles, tindakan yang benar adalah yang dekat ke arah kebahagiaan dan tindakan yang salah adalah yang menjauh atau mencegah kebahagiaan.
4.Dari teori Aristoteles upaya pengembangan diri manusia dapat dikembangkan dengan cara mengembangkan potensi manusia sebagai makhluk yang berfikir atau intelektual dan mengembangkan potensi manusia sebagai makhluk social.

2. Etika menurut Immanuel Kant


Immanuel Kant adalah seorang filsuf yang lahir di kota Konigsberg, Prusia Timur, Jerman pada 22 April 1794. Konsep etika menurut Immanuel Kant berbeda dengan milik Aristoteles. Etika menurut pandangan Immanuel Kant merujuk pada jenis etika deontology yang berarti pandangan etika normative yang menilai pada moral suatu tindakan berdasarkan aturan yang berbasis pada suatu kewajiban karena adanya sebuah peraturan.

Kant memiliki sebuah metode yang ia gunakan yakni murni a priori yang berarti sebelum pengalaman. Sehingga dalam permasalahan etika ini menurut Kant moralitas tidak bergantung pada pengalaman. Melainkan murni berasal dari diri manusia itu sendiri yang disebut “kehendak autonomi” yang berarti diri manusia itu sendirilah yang menjadi sumber moralitas.

Etika menurut Immanuel Kant tidak menurut pada adanya kebahagiannya, namun adanya kewajiban yang murni dari kehendak diri kita sendiri tanpa adanya paksaan. Selain itu Immanuel Kant tidak mengharuskan adanya konsekuensi sebagaimana dalam konsep memandang sesuatu perbuatan dianggap baik apabila mendatangkan kebahagiaan begirupula sebaliknya. Justru, Immanuel Kant lebih mengutamakan adanya konsistensi yang mana Kant juga percaya bahwa moral tidak dapat disadarkan dengan kebahagiaan.
Prinsip dan landasan yang dipakai Immanuel kant antara lain adalah sebagai berikut :


a.Good will (kehendak) dan kewajiban (duty)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun