Mohon tunggu...
Natasha Puspa Faradilla
Natasha Puspa Faradilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM: 43221010115 - Dosen Apollo, Prof.Dr, M.Si.Ak - Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi - Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi - Universitas Mercu Buana - Akuntansi S1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 1 Menerapkan Konsep Etika pada Kehidupan Mahasiswa

26 September 2022   19:57 Diperbarui: 30 September 2022   22:08 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konsep Etika Menurut Para Ahli

Dokpri
Dokpri

1.Etika menurut Aristoteles


Siapa Aristoteles? Aristoteles adalah seorang filsuf Yunani Kuno yang hidup pada tahun 384-322 sebelum masehi. Aristoteles lahir pada tahun 384 sebelum masehi di Stageira, Semenanjung Kalkidike, Trasia, Yunani Utara. Aristoteles menguasai ilmu pengetahuan empiris yang mana diturunkan dari minat sang ayah, Machaon yang merupakan seorang dokter pribadi istana raja Makedonia Amynras II di kota Pella. Aristoteles banyak melakukan riset pada bidang fisika, biologi, etika, politik, music, Bahasa, dan juga puisi.

Setelah ayahnya meninggal Aristoteles dikirim ke Athena untuk belajar sebagai murid Plato. Aristoteles merupakan seorang murid yang berguru pada Plato selama 20 tahun. Selama masa belajarnya di akademi, Aristoteles dikenal sebagai murid yang cerdas dan rajin. Beliau suka sekali membaca, mengumpulkan buku-buku, serta membuat bibliotic atau perpustakaan mini dirumahnya yang diberi nama “rumah pembaca”. Aristoteles adalah orang pertama yang membuat bibliotic sehingga ia diberikan penghargaan oleh sang guru, Plato.

Aristoteles memiliki pendekatan yang berbeda dengan sang guru. Plato memiliki pendekatan yang bersifat religius sedangkan Aristoteles memiliki pendekatan yang cenderung bersifat ilmiah. Aristoteles kemudian mengajukan sejumlah argument dan juga pendapat yang bertentangan dan menghantam teori Plato, namun kritikannya tersebut juga menghantam teorinya sendiri. Akibatnya, teori-teori Plato yang telah dimodifikasi dalam bentuk Aristotelian menjadi begitu dominan.

Dalam buku Aristoteles yang berjudul Nicomachian Ethics.. Etika memiliki 2 (dua) pengertian yaitu Terminius Technicus yang berarti etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan tentang mempelajari masalah pada tindakan manusia. Yang kedua yaitu Manner dan Custom yang membahas etika yang berkaitan dengan adat, tata cara, serta kebiasaan yang melekat dalam kodrat manusia (in herent in human nature) yang terikat dengan adanya baik ataupun buruk suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia.

Aristoteles mengembangkan doktrin filosofis tentang etika.. Etika yang dikembangan Aristoteles pada dasarnya mirip dengan etika yang dikembangkan oleh Sokrates dan sang guru Plato, namun etika yang di kembangkan Aristoteles cenderung memiliki pendekatan ilmiah yang lebih realistis. Tujuan etika yang dikembangkan Aristoteles adalah kebahagiaan. Kebahagiaan yang dikembangkan Aristoteles lebih realitstik dan sederhana dibandingkan dengan teori Sokrates yang memuat tentang budi seorang manusia serta yang memiliki ide kekal religius seperti yang dikembangkan oleh sang guru, Plato.

Kebahagiaan dalam Bahasa Yunani adalah “Eudaimonia” yang terdiri dari kata “en” yang berarti baik atau bagus dan kata “daimon” yang berarti roh, dewa, dan kekuatan batin. Eudaimonisme adalah pandangan hidup yang menganggap kebahagiaan sebagai tujuan segala tindakan ataupun perbuatan manusia. Dalam bukunya yang berjudul “Ethica Nicomachea” terdapat beberapa hal penting yang dapat di ambil dari ajaran Aristoteles tentang etika yaitu :


1.Kebahagiaan sebagai tujuan


Dalam kehidupan manusia, segala perbuatan yang dilakukannya adalah mengejar atau mencapai suatu tujuan. Menurut Aristoteles tujuan tertinggi dalam kehidupan adalah kebahagiaan. Dalam mencapai tujuan ini, menurut Aristoteles terdapat 3 (tiga) hal yang perlu dipenuhi atau dimiliki untuk mencapai kebahagiaan hidup yaitu :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun