POV Gibran end
.
.
.
.
Malam pun tiba
Aku sudah berada di dorm. Malam ini aku hanya akan menonton film yang belum aku selesaikan. Aku sudah sempat belajar bersama Cia saat sore hari, jadi sekarang aku memilih untuk beristirahat dan memanjakan diri. Sampai sekarang teman-temanku tidak ada yang tau jika aku tunarungu karena aku tetap berkomunikasi seperti orang-orang biasa.Â
Pagi hari
Pagi ini aku hanya membuat sarapan dan tidak membuat bekal karena hari ini aku akan berkeliling bersama Meghan dan yang lain. Hari ini Cia akan datang terlambat, jadi aku akan berangkat lebih dulu dan bertemu Cia saat di kampus. Hanya ada satu kelas hari ini yaitu kelas Mr. Gibran.
 Saat sedang menunggu jam masuk, ada sekelompok laki-laki yang kemarin mendatangiku dan menggangguku. Aku ingin lari tapi aku dikelilingi oleh mereka. Salah satu dari mereka berteriak di telingaku lagi. Kepalaku sangat sakit melebihi sakit sebelumnya. Rasanya aku ingin pingsan tapi aku harus bertahan.Â
Aku hanya mampu berdoa kepada Allah untuk menjagaku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya bisa menangis. Aku melihat ada yang melepas alat bantu ku. Entah bagaimana mereka bisa tau dan bisa melepasnya. Kepalaku semakin sakit dan penglihatanku sudah mulai berkabut. Aku sudah tidak kuat lagi. Berakhir aku pingsan sebelum aku jatuh aku melihat mereka buru-buru pergi dariku dan aku tidak ingat apa-apa lagi.