Esok hari datang, Angga bersiap untuk ke kampus. Seusai kelas, seorang dosen menghampiri Angga. Bu Lismi, dosen yang memberi tugas makalah. Namun, Angga tak sadar ada seorang dosen yang menghampirinya karena jarang sekali dosen yang ingin berbicara dengannya.
"Angga Diprantoro?"Â
"Iya, Bu" jawab Angga dengan sangat ragu - ragu.
"Makalah kamu bagus sekali ya," kata Bu Lismi, sarkas.Â
"Lebih bagus lagi kalau kamu tidak kumpulkan." lanjut dosen ini, lebih sarkas lagi.Â
Bu Lismi berjalan meninggalkan Angga. Sedangkan, Angga masih tak bergeming di tempat.  Jelas, ia tak berpikir bahwa Bu Lismi akan memuji makalahnya. Namun, ia agak sedikit malu dengan apa yang Bu Lismi katakan padanya. Tapi, mau bagaimana lagi? Angga memang harus diingatkan dengan kata - kata  yang pedas. Pada akhirnya, Angga menyesal telah menunda - nunda tugasnya.Â
...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H