Mohon tunggu...
Nasya Tifalya
Nasya Tifalya Mohon Tunggu... Lainnya - Murid SMAN 28 Jakarta

Kelas XI IPA 3 - 26

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerpen: Si Pengejar Deadline

25 November 2020   12:39 Diperbarui: 25 November 2020   12:51 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: businessinsider.in

Ojan bercakap - cakap dengan Angga. Emil juga, ia menjadi tak fokus dengan makalah yang sedang ia kerjakan. Mereka bertiga saling bertukar cerita, lebih tepatnya Angga yang menceritakan cerita - cerita konyol sewaktu dia dan Ojan SMA. Seiring waktu, Ojan harus pulang terlebih dahulu dikarenakan urusan pekerjaan. Angga dan Emil pun juga memutuskan untuk pulang ke rumah masing masing.

...

Hari - hari berlalu, Angga menjalaninya seperti biasa, tanpa beban. Pergi ngampus, pulang, ngegame, makan lalu tidur. Sesekali Angga membaca buku. Mungkin ini satu - satunya aktivitas yang berguna, yang ia lakukan di rumah . Ia memang senang membaca buku sejak kecil. Ketika sedang asyik membaca buku, handphone milik Angga bergetar menunjukkan masuknya notifikasi. Ia mengecek, ternyata hanya peringatan kuota habis. Namun, mata Angga tertuju pada tanggal diatas. Tanggal 2, tertera di layar handphonenya. 

Tiba - tiba, Angga merasa seperti disambar petir, ia bahkan merasakan ototnya melemas. Ia baru saja diserang oleh monster yang muncul entah darimana untuk mengingatkannya ketika deadline sudah mendekati. Ya, tugas makalah yang harus dikumpulkan satu hari lagi. Satu hari lagi, artinya besok?! 

Tanpa banyak berpikir, Angga mengambil laptopnya secepat kilat. Ia memulai mengetik di layar putih polos itu, mengetik apa saja yang ada di benaknya. Angga sesekali melihat google sebagai referensi. Tenang saja, Angga tidak berniat untuk meniru. Ia hanya membutuhkan sedikit inspirasi. 

Langit siang menjadi sore. Seiring waktu, sore pun juga terlewati. Hari semakin gelap. Matahari pun sudah berganti tugas dengan si bulan. Bunyi rintikan gerimis sisa hujan sore itu masih terdengar samar - samar. Namun, Angga tak menyadari hari sudah semakin gelap. Bahkan, Ia juga tak tau kalau tadi hujan. Jari lentiknya sibuk bergerak keliling keyboard laptopnya. Angga menghela napas.

Huh, keburu ga ya ini. pikir Angga 

Di dalam otaknya saat ini, tak lagi memikirkan harus membuat makalah yang bagus. Asal selesai saja, alhamdulillah. Waktu terus bergulir, mata Angga sudah mulai mengantuk. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, masih tersisa 3.600 detik lagi sebelum deadline. Jari Angga semakin cepat mengetik. Angga sudah tak tahu apa yang telah ia tulis saat ini. Satu menit sebelum pukul 12. 

Klik. Terkirim.

Senyum lebar muncul pada wajah Angga. Ia sedikit bangga dengan apa yang ia lakukan dalam 18 jam terakhir. Akhirnya, ia bisa beristirahat.

...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun