Mohon tunggu...
Nasokhili Giawa
Nasokhili Giawa Mohon Tunggu... -

Dosen STT Jaffray Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merawat Pernikahan Keluarga Kristen

25 Januari 2019   21:58 Diperbarui: 25 Januari 2019   22:16 1221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

E.    Communication (Komunikasi)

Komunikasi adalah aspek yang penting dalam pernikahan, namun bukanlah yang paling penting seperti pendapat banyak orang. Komunikasi adalah proses menyampaikan informasi sehingga dapat dimengerti dengan tuntas. Stevri Lumintang memperjelas bahwa "inti komunikasi adalah jujur, komunikator pun harus jujur, dan cara mengkomunikasikannya adalah dengan jujur. Motif dari komunikasi adalah kejujuran."

  SIMPULAN

Sebagaimana telah disebutkan sejak awal bahwa Allah menghendaki pernikahan dan pernikahan itu harus langgeng. Hanya mautlah (Yun: Thanatos; hades; Ibrani: maweth, real of dead) yang memisahkannya. Untuk merawat pernikahan Kristen supaya langgeng diperlukan pemahaman yang benar dan kuat berkenaan dengan tujuan Allah bagi pernikahan itu sendiri.  Secara spesifik, hal-hal yang perlu dipastikan: Pertama, memahami tujuan Allah; Kedua, mengidentifikasi gangguan pernikahan; Ketiga, memiliki pegangan teologis-praktis sebagai benteng pertahanan yang kuat. 

 REFERENSI

Lumintang, Stevri Indra


      2016  Theologia Pernikahan Kristen di Tengah Krisis. Jakarta: Geneva Insani Indonesia/IThI.

Simanjuntak, Julianto & Roswitha Ndraha

      2008  Surat Izin Menikah (Cet. 2). Jakarta: LK3.

2012  Banyak Cocok -- Sedikit Cekcok, Jakarta: Yayasan PELIKAN.

Simanjuntak, Julianto dan Benjamin Utomo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun