Mohon tunggu...
M. Nasir Pariusamahu
M. Nasir Pariusamahu Mohon Tunggu... Penulis - -

Saya Manusia Pembelajar. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merekat Relasi Akhirat

7 Agustus 2018   09:30 Diperbarui: 7 Agustus 2018   09:46 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemaaf adalah sifat yang sangat terpuji yang Allah sifatkan kepada hamba-hamba-Nya yang bertaqwa. Karena beratnya amalan ini, sehingga Allah Subhanahu Wataala secara khusus menyampaikan dalam Surat Ali Imron ayat 133-134:Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Kita, pernah merasa kecewa dan marah terhadap seseorang. Meskipun kita tahu bahwa banyak ayat menjelaskan tentang pentingnya memaafkan, namun dalam prakteknya memaafkan bukanlah perkara yang mudah. Betul kan? Berat kan, sob? Maka, kita perlu bergotong-royong memikulnya. Surga milik kita.....:)

Sama halnya dengan memaafkan. Setali tiga uang. Sabar sifat kedua yang mesti kita wariskan dalam jiwa. Perilaku sabar mengantarkan kita pada sikap tanda syukur kepada Allah SWT. Bersama syukur, sabar adalah kunci kebaikan. Seseorang selalu baik di sisi Allah tatkala mampu mengombinasikan sabar dan syukur dalam kehidupannya. Inilah keutamaan sabar.

Dalam Al-Quran banyak ayat yang berbicara mengenai kesabaran, setidaknya ada 103 kali kata sabar disebut dalam Al-Quran, baik berbentuk isim maupun fiilnya. Hal ini membuktikan betapa besarnya pentingnya sabar bagi seorang mukmin dimata Allah SWT. Sebagaimana dalam Al-Quran, dalam hadits banyak sekali sabda Rasulullah yang menjelaskan tentang kesabaran. misalnya Dalam kitab Riyadhus Shalihin, Imam an Nawawi mencantumkan 29 hadits yang bertemakan sabar.

Kesabaran merupakan salah satu sifat sekaligus ciri orang mukmin, sebagaimana hadits ini: Sungguh menakjubkan perkara orang yang beriman, karena segala perkaranya adalah baik. Jika ia mendapatkan kenikmatan, ia bersyukur karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut adalah memang baik baginya. Dan jika ia tertimpa musibah atau kesulitan, ia bersabar karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut adalah baik baginya. (HR. Muslim)

Kesabaran juga dapat menghapuskan dosa. Rasulullah menggambarkan dalam sebuah haditsnya: Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW. bersabda,"Tidaklah seorang muslim mendapatkan kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan, mara bahaya dan juga kesusahan, hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan dosa-dosanya dengan hal tersebut. (HR. Bukhari & Muslim)

4. Senantiasa beristighfar dan memusabah diri

Istighfar adalah sebab turunnya rezeki dari langit, dilapangkannya harta dan keturunan, serta dibukakannya berbagai kebaikan untuk hamba, sehingga terhadap masalah apapun yang dihadapi oleh seorang hamba, jalan keluar akan dihamparkan untuknya.

Jika seorang hamba melakukan kesalahan, suatu noda hitam akan tertitik pada hati seorang hamba. Jika hamba beristighfar, dihapuslah noda itu dan hatinya kembali bersih. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Jika seseorang melakukan sebuah dosa, dititiklah satu titik hitam pada hatinya. Jika dia bertaubat, berhenti (melakukan dosa) lalu beristighfar, hatinya akan kembali bersih. Jika dia mengulangi dosanya, ditambahkanlah titik hitam sampai menutupi hatinya, dan jika hatinya sudah tertutup, itulah ar-rain penutup hati yang Allah Azza wa Jalla sebutkan dalam Al-Qur`an, Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya sesuatu yang selalu mereka usahakan itu menjadi ar-rain terhadap hati-hati mereka."  (Al-Muthaffifin: 14)

Sungguh banyak keutamaan beristighfar sebagai peluang kita mendapat rahmat Allah SWT, seperti yang terjadi kepada sang penjual roti di Irak, dengan beristighfar sepanjang hidupnya, berikut petikan percakapannya dengan Imam Ahmad: Imam Ahmad memperhatikan terus. Lalu Imam Ahmad bertanya,"Sudah berapa lama kamu lakukan ini? "Orang itu menjawab,"Sudah lama sekali syaikh, saya menjual roti sudah 30 tahun, jadi semenjak itu saya lakukan". Imam Ahmad bertanya: "Apa hasil dari perbuatanmu ini?" Orang itu menjawab," (lantaran wasilah istighfar) tidak ada hajat yang saya minta, kecuali pasti dikabulkan Allah. semua yang saya minta ya Allah...., langsung diterima". (memang Nabi SAW. pernah bersabda:"Siapa yang menjaga istighfar, maka Allah akan menjadikan jalan keluar baginya dari semua masalah dan Allah akan berikan rejeki dari jalan yang tidak disangka-sangkanya) Lalu orang itu melanjutkan "semua dikabulkan Allah kecuali satu, masih satu yang belum Allah kabulkan".

Imam Ahmad penasaran kemudian bertanya "apa itu?" Kata orang itu,"saya minta kepada Allah supaya dipertemukan dengan Imam Ahmad". Seketika itu juga, Imam Ahmad bertakbir,"Allahuakbar, Allah telah mendatangkan saya jauh dari Bagdad pergi ke Bashrah dan bahkan sampai didorong-dorong oleh marbot masjid itu sampai ke jalanan karena istighfarmu"..(penjual roti terperanjat, memuji Allah, ternyata yang di depannya adalah Imam Ahmad)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun