Mohon tunggu...
Narul Hasyim Muzadi
Narul Hasyim Muzadi Mohon Tunggu... Petani - طلب العلم

Setiap tulisan adalah jejak dari perjalanan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kesetaraan Peluang dalam Dunia Kerja, Sebuah Realitas yang Masih Jauh dari Harapan

13 Agustus 2024   19:04 Diperbarui: 13 Agustus 2024   19:05 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kesetaraan dalam dunia kerja (Sumber.theconversation.com)

Dalam banyak kasus, perempuan yang berusaha menyeimbangkan antara pekerjaan dan tanggung jawab rumah tangga merasa terpaksa harus menolak kesempatan promosi atau peran yang lebih menantang, karena tidak ada cukup waktu atau dukungan untuk menangani semuanya. Selain itu, budaya kerja di beberapa perusahaan tidak mendukung keseimbangan kerja-hidup yang sehat, membuat perempuan merasa bersalah jika mereka harus mengutamakan keluarga di atas pekerjaan.

Bias dalam Penilaian Kinerja

Isu lain yang sering terjadi di tempat kerja adalah bias dalam penilaian kinerja. Meskipun banyak perusahaan memiliki sistem penilaian yang tampaknya objektif, kenyataannya, bias yang tidak disadari sering kali mempengaruhi bagaimana kinerja individu dievaluasi. Contohnya, perempuan yang mengekspresikan pendapat dengan tegas mungkin dilihat sebagai "agresif" atau "terlalu emosional," sementara laki-laki yang melakukan hal yang sama dianggap "tegas" dan "berani."

Bias ini berdampak besar pada peluang karier. Seorang karyawan yang dievaluasi secara tidak adil akan kehilangan kesempatan untuk promosi, peningkatan gaji, dan pengembangan karier lainnya. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan, penurunan produktivitas, dan bahkan keputusan untuk meninggalkan perusahaan. Sementara itu, perusahaan kehilangan potensi dari karyawan yang sebenarnya sangat berbakat tetapi tidak mendapatkan pengakuan yang pantas.

Menuju Perubahan yang Nyata

Mengatasi ketidakadilan ini memerlukan perubahan yang mendalam dalam budaya organisasi dan kebijakan perusahaan. Langkah pertama adalah menyadari bahwa bias dan stereotip memang ada dan mereka berdampak nyata pada kesetaraan peluang di tempat kerja. Pelatihan tentang kesadaran bias, penilaian kinerja yang lebih transparan, dan kebijakan kerja yang mendukung keseimbangan kehidupan kerja adalah beberapa langkah konkret yang dapat diambil.

Perubahan juga memerlukan komitmen dari tingkat manajemen puncak. Pemimpin perusahaan harus menjadi teladan dalam mempromosikan kesetaraan dan menghilangkan hambatan yang menghalangi karyawan berbakat untuk maju. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang benar-benar inklusif, di mana setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang, perusahaan tidak hanya akan menjadi tempat kerja yang lebih adil, tetapi juga akan mendapatkan manfaat dari keragaman perspektif dan inovasi yang lebih besar.

Kesetaraan peluang bukanlah sebuah slogan, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Hanya dengan kesadaran dan komitmen yang kuat, kita bisa berharap melihat dunia kerja yang benar-benar adil dan inklusif untuk semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun