Mohon tunggu...
Narul Hasyim Muzadi
Narul Hasyim Muzadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Language education

Belajar mencoret

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kesetaraan Peluang dalam Dunia Kerja, Sebuah Realitas yang Masih Jauh dari Harapan

13 Agustus 2024   19:04 Diperbarui: 15 Agustus 2024   09:41 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 (Sumber: theconversation.com)

ILUSTRASI Kesetaraan dalam dunia kerja | Image by gzorgz/Freepik
ILUSTRASI Kesetaraan dalam dunia kerja | Image by gzorgz/Freepik

Dunia kerja saat ini sering kali dipuji karena keberagaman dan inklusivitasnya, tetapi kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama dalam hal kesetaraan peluang.

Seringkali, bias-bias tersembunyi dan stereotip yang mengakar membuat peluang yang seharusnya setara menjadi sangat tidak adil bagi beberapa kelompok. 

Artikel ini akan mengeksplorasi isu yang sering terjadi di tempat kerja, yang meski tampak sepele, sebenarnya berdampak besar terhadap kesempatan yang tersedia bagi individu-individu tertentu.

Stereotip dan Pilihan Karier

Di dunia kerja, banyak orang terjebak dalam stereotip yang mengarahkan mereka pada jalur karier tertentu, seringkali berdasarkan gender atau latar belakang etnis mereka. 

Misalnya, ada anggapan umum bahwa perempuan lebih cocok untuk pekerjaan di bidang administrasi atau layanan pelanggan, sementara laki-laki lebih sering dianggap lebih kompeten untuk peran teknis atau kepemimpinan. 

Meskipun tidak ada dasar yang kuat untuk klaim ini, stereotip tersebut masih mempengaruhi keputusan perekrutan dan promosi di banyak perusahaan.

Contoh nyatanya dapat dilihat pada industri teknologi, di mana perempuan sering kali dihadapkan pada hambatan-hambatan yang tidak dihadapi oleh rekan-rekan laki-lakinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun