Namun PLTSa bisa dinilai gagal karena karakter sampah Indonesia beda dengan sampah di asal teknologi PLTSa. Beda 360 derajat. Sehingga teknologi itu mangkrak. Padahal dana yang dikeluarkan bukan sedikit.
Setelah teknologi PLTSa dinilai gagal, muncul konsep Refuse Derive Duel (RDF). Sampah jadi bahan bakar dengan proses dijadikan briket. Bahannya bisa dari sampah anorganik juga organik.
Teknologi ini cukup menjanjikan untuk solusi persampahan. Masyarakat juga bisa diuntungkan sebagai penimbul sampah sekaligus penyedia bahan baku briket.
Daur ulang energi dari sampah dalam benak siapapun bisa jadi solusi andalan. Sampah yang sudah telanjur jatuh ke tanah atau di TPA sekali pun bisa dijadikan energi. Tempat sampah bisa jadi tambang energi terbarukan yang terus sumbernya terus berproduksi.(nra)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H