Mohon tunggu...
Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Mohon Tunggu... Konsultan - @ Surabaya - Jawa Timur

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Indonesia Bersih Hanya Jargon Jika Sampah Rumah Tangga Tak Dikelola

25 Desember 2021   10:22 Diperbarui: 26 Desember 2021   00:45 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun PLTSa bisa dinilai gagal karena karakter sampah Indonesia beda dengan sampah di asal teknologi PLTSa. Beda 360 derajat. Sehingga teknologi itu mangkrak. Padahal dana yang dikeluarkan bukan sedikit.

Setelah teknologi PLTSa dinilai gagal, muncul konsep Refuse Derive Duel (RDF). Sampah jadi bahan bakar dengan proses dijadikan briket. Bahannya bisa dari sampah anorganik juga organik.

Teknologi ini cukup menjanjikan untuk solusi persampahan. Masyarakat juga bisa diuntungkan sebagai penimbul sampah sekaligus penyedia bahan baku briket.

Daur ulang energi dari sampah dalam benak siapapun bisa jadi solusi andalan. Sampah yang sudah telanjur jatuh ke tanah atau di TPA sekali pun bisa dijadikan energi. Tempat sampah bisa jadi tambang energi terbarukan yang terus sumbernya terus berproduksi.(nra)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun