Keywords: Mood, Emotion, Adolescence.
PENDAHULUAN
Masa remaja sering dikaitkan dengan emosi dan suasana hati yang tidak stabil, mereka akan lebih mudah marah padahal tidak ada penyebab yang jelas dari perubahan emosi dan suasana hati yang mereka alami. Remaja terbilang labil dan sedang dalam pencarian jati diri menuju dewasa.
Kata remaja menurut Santrock (2012) berasal dari kata latin adolescence yang berarti individu telah tumbuh dan berkembang menjadi remaja.
Kemarahan adalah ekspresi yang akan dikeluarkan oleh remaja karena banyak hal. Beberapa perilaku kemarahan tersebut akan berhenti hingga dirinya menemukan penyebab kemarahannya yang akan meredakan emosinya sendiri. Ada beberapa hal yang dapat membuat emosi dan suasana hati pada remaja dapat berubah seperti merasa tertindas, depresi, perasaan cemas, kebingungan secara sosial, dan pubertas.
Remaja memiliki emosi dan suasana hati yang sering naik-turun. Ada kalanya mereka dapat bersikap ceria dan menyenangkan, tapi di lain waktu, mereka tiba-tiba saja menjadi penyendiri dan tertutup.Emosi dan suasana hati sebenarnya adalah kondisi yang wajar yang biasanya dialami oleh para remaja dan bisa membaik ketika mereka beranjak dewasa.
Menurut Hude (2006) bahwa emosi adalah suatu gejala psikologis yang menimbulkan efek pada persepsi, sikap, dan tingkah laku serta dalam bentuk ekspresi tertentu.
Seorang ahli Hurlock (2002) mengemukakan bahwa ada tiga jenis emosi yang timbul pada masa remaja, yaitu:
1.Emosi marah
Emosi ini lebih mudah timbul karena berkaitan dengan bagian otak yang mana meregulasi emosi masih dalam proses berkembang. Meskipun terkadang
remaja melakukan tindak agresif dalam meluapkan emosinya, namun mereka pada dasarnya tetap berusaha meredam emosi dengan cara yang lebih sopan.