Naila Syaida Ullaya, Naoval Hafis Maulana, Nayla Kania Azra, Vidiya Khoirunisa
Program Studi S1 Akuntansi Universitas Pamulang
syainlaa@gmail.com
naoval.hafis36@gmail.com
nailakaila15@gmail.com
vidiyastylesss@gmail.com
Abstrak
Suasana hati identik terhadap para remaja. Hal tersebut bukan merupakan masalah yang tidak wajar bila anak remaja memiliki suasana hati yang sering naik turun. Suasana hati juga bisa membaik ketika mereka beranjak dewasa, tetapi orangtua juga harus tetap berperan untuk selalu mengawasi dan waspada karena suasana hati dapat menjadi permasalahan yang lebih serius mengingat emosi anak remaja masih belum stabil. Menurut Profesor Hans M. Koot dari Universitas VU Amsterdam 474 remaja berusia 13 sampai dengan 18 tahun yang berasal dari keluarga berpenghasilan tinggi di Belanda, 40% dari remaja ini berada pada risiko tinggi untuk melakukan tindakan agresif. Menggunakan buku harian internet, para remaja dinilai berdasarkan suasana hati di kehidupan sehari-hari selama tiga minggu. Para peneliti mengemukakan bahwa suasana hati remaja bisa menjadi lebih stabil karena peristiwa yang baru pada masa remaja, yaitu percintaan dan konflik dengan orangtua.
Kata Kunci: Suasana hati, Emosi, Remaja.
Abstract
Moody is identical to the teenagers. This is not an unnatural problem if teenagers have moods that often go up and down. Moods can also improve when they grow up, but parents also have to continue to play a role in always monitoring and being vigilant because moods can become a more serious problem considering that teenagers' emotions are still unstable. According to Professor Hans M. Koot from VU Amsterdam University, 474 adolescents aged 13 to 18 years who come from high-income families in the Netherlands are at high risk of committing aggressive acts. Using an Internet diary, the teens were assessed on their mood in everyday life over three weeks. Researchers suggest that adolescent moods can become more stable due to new events in adolescence, namely romance and conflicts with parents.