Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Bagaimanakah Cinta Versi Lelaki?

24 Februari 2024   19:02 Diperbarui: 24 Februari 2024   19:04 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sungguh Nur,"jawab Samsu,"Apa sebabnya hatiku akan berubah kepadamu? Atas halmu pada waktu ini, tak boleh aku berkecil hati karena sekaliannya itu bukan kesalahanmu, melainkan gerak daripada Tuhan juga. Seharusnya, karena engkau telah ditimpa bahaya sedemikian itu, bertambah-tambahlah kasih sayangku kepadamu karena pertolongan dan bela atas dirimu pada waktu engkau dalam kesusahan ini...(Rusli, 1922:158)

Rasa dikagumi dan dihargai menurut La Rose(1984:65) juga sangat dibutuhkan seorang pemuda yang baru menapaki kariernya. Ia seperti pahlawan yang tak gentar. Tidak ada hal yang sukar baginya. Ia begitu antusias dan optimis. Apabila tak ada seorang pun yang sanggup menghadirkan rasa kagum dalam hatinya tentu ia akan merasakan kehampaan yang sangat. Wanita yang sanggup memberikan kekaguman dan kebanggaan kepadanya, tak ubahnya bagaikan dewi, walaupun bagi orang lain ia tidak berarti.

Begitulah kesan yang diberikan Sitti Nurbaya kepada Samsulbahri. Ia sejak semula telah menunjukkan kekaguman dan kepercayaan kepada Samsulbahri. Mereka saling mencintai. Manakala dirinya ditimpa musibah akibat kesewenangan Datuk Meringgih, ia pun menceritakan kepada Samsulbahri berlanjut dengan memberikan kesempatan kepada Samsul Bahri untuk mengambil keputusan tanpa dirinya memaksakan kehendaknya. Perilaku yang membuat Samsulbahri semakin mencintainya.

Akhirnya, terjawab sudah, mengapa Samsulbahri sangat mencintai Sitti Nurbaya dan menerimanya apa adanya? Keterkaitan perilaku Sitti Nurbaya dengan perbedaan makna cinta antara lelaki dan perempuan dalam kutipan-kutipan di atas, baik kutipan dari novel Marah Rusli((Rusli, 1922) tersebut maupun dari pendapat La Rose(1984) tentang pribadi wanita yang memesona pria, tetaplah sama sejak dari era sebelum kemerdekaan sampai sekarang. Cinta bagi wanita adalah merasa dicintai dan mencintai, sedangkan cinta bagi lelaki lebih ke arah kesadaran bahwa dirinya dihargai, dibutuhkan, dan dikagumi, serta membangkitkan rasa bangga memiliki perempuannya.

 "Apabila aku tak ada lagi,"kata Baginda Sulaiman pula,"Lebih berhati-hatilah engkau menjaga diri, pandai-pandai memeliharakan badan, berkata di bawah-bawah, mandi di hilir-hilir, sebagai kata peribahasa. Karena sesungguhnya bahasa itulah yang menunjukkan bangsa. Istimewa pula karena sekalian manusia yang baik lebih suka kepada budi bahasa yang manis, perkataan yang lemah lembut daripada tingkah laku yang kasar dan perkataan yang tak senonoh. Dengan kelakuan yang baik lebih banyak kita akan beroleh maksud kita dan lebih banyak pula kita mendapat pertolongan daripada kekerasan dan paksaan. Jika ingin mulia hinakan diri....( (Rusli, 1922:158)

Pada keesokan malamnya terlihat Nurbaya duduk di serambi muka rumahnya. Hari waktu itu kira-kira pukul sembilan. .. tapi dalam pekarangan serambi muka rumah Nurbaya gelap... Nurbaya duduk di beranda muka...( (Rusli, 1922:168)

"...masih enam tahun lagi aku belajar, barulah dapat menjadi dokter, Itu pun belum tentu...

"Bagaimana boleh menjadi... kabar yang meluluhlantakkan hati jantungku, memutuskan segala harapanku. ((Rusli, 1922:170)

"Kata orang tua-tua, cinta itu akan datang juga kelak bila telah kawin," Samsu tersenyum.

"Tiada selamanya," jawab Nurbaya,"Bagaimana dapat aku mencintai orang itu, Datuk Meringgih? Adakah yang akan dapat menarik hatiku?..."

 "Nur, sabarlah dahulu. Bukan aku tak kasihan kepadamu, hanya pada waktu ini belum dapat kita berbuat apa-apa karena ikatannya sangat keras. Kelak akan kucari muslihat yang baik. Sekarang hanya bersama-sama kita berdoa kepada Allah, supaya lekas engkau terlepas dari ikatan ini." ((Rusli, 1922:178)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun