Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kata Ibu Vs Kata Hatiku

8 November 2020   11:54 Diperbarui: 8 November 2020   13:07 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lho, tapi...

"Lho tapi apaan?" sergah mama,"Sepanjang apapun usia manusia, tak akan lebih dari 200 tahun. Bahkan fakta menunjukkan bahwa yang lahir lebih dulu belum tentu mati lebih dulu, kan? Itu, artinya, baik yang muda maupun yang tua hanya memiliki waktu tiga hari. Hari kemarin yang tinggal kenangan. Hari ini yang harus dinikmati dan disyukuri, serta hari esok yang belum tentu datang menjelang. Camkan itu."

"Berarti cara-caranya menurut mama salah?"

"Coba uraikan pesan tersiratnya,"pinta mama.

"Ia tidak marah saat aku mendua. Ia tidak mundur saat ada wanita lain....

"Begitukah cinta?" tanya mama menatapku lagi.

"Bingung deh,Ma."

"Cinta itu tidak ada pamrih. Ia hanya menuntut dicintai juga. Titik. Tatkala cinta yang diberikan tidak mendapatkan cinta setara, mengapa bertahan?"

"Jika bertahan?"

"Berarti ada pamrih. Uangmu misalnya."

"Jika aku mengaku tidak punya uang? Lagi di PHK?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun