"Lho, tapi...
"Lho tapi apaan?" sergah mama,"Sepanjang apapun usia manusia, tak akan lebih dari 200 tahun. Bahkan fakta menunjukkan bahwa yang lahir lebih dulu belum tentu mati lebih dulu, kan? Itu, artinya, baik yang muda maupun yang tua hanya memiliki waktu tiga hari. Hari kemarin yang tinggal kenangan. Hari ini yang harus dinikmati dan disyukuri, serta hari esok yang belum tentu datang menjelang. Camkan itu."
"Berarti cara-caranya menurut mama salah?"
"Coba uraikan pesan tersiratnya,"pinta mama.
"Ia tidak marah saat aku mendua. Ia tidak mundur saat ada wanita lain....
"Begitukah cinta?" tanya mama menatapku lagi.
"Bingung deh,Ma."
"Cinta itu tidak ada pamrih. Ia hanya menuntut dicintai juga. Titik. Tatkala cinta yang diberikan tidak mendapatkan cinta setara, mengapa bertahan?"
"Jika bertahan?"
"Berarti ada pamrih. Uangmu misalnya."
"Jika aku mengaku tidak punya uang? Lagi di PHK?"