Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dalam Selubung Kabut (25)

8 Agustus 2020   06:33 Diperbarui: 8 Agustus 2020   07:26 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompasiana.com/pakcah/

                "Iya. Motor delapan untuk delapan lelaki."

                "Makanya, Lala malah mobil, belum utang-utangnya demi menuruti gaya hidup sok gengsi yang ditampilkan Randy. Lalu, Kamu suruh apalagi dia? Teganya Kamu."

 Lala memperhatikan Rani seolah tertegun. Kesal di hatinya akibat saran Ira yang membuatnya terdiam sesaat, tak disangka dijawab oleh Rani. Tentu saja. jika bukan Rani, siapa lagi? Bukankah mereka hanya bertiga karena teman mereka yang lain sedang berjalan entah ke mana. Mungkin selfi, mungkin mencari view untuk berfoto.

                "Maksudku, aku kehilangan delapan motor, juga masih tegar."

                "Tapi Kamu juga nggak bertahan pada satu lelaki kan? Delapan motor itu untuk delapan lelaki, kan? Toh, Kamu lari dan lari, cari ganti lagi dan lagi. Mengapa Lala Kusuruh bertahan pada Randy?"

                "Daripada ganti lagi lalu kehilangan lagi?"

                "Kalaupun ganti lelaki lain, belum tentu keputusan untuk ganti lelaki itu sama dengan cara-caramu. Paham?"

                Kali ini Ira terdiam, kemudian menjawab sebelum beranjak,

                "Yakh, sudahlah. Maaf deh, betul yang dikatakan Rani. Kalaupun Lala meninggalkan Randy untuk lelaki lain, belum tentu bergaya lem biru seperti aku. Belum tentu, Lempar Randy ganti lelaki  yang baru."

                "Makanya, jangan mendikte. Jangan sok tahu,"sahut Rani masih kesal.

                "Aku hanya cemas, ia akan kehilangan mobil lagi seperti aku yang kehilangan 8 motor."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun