Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dalam Selubung Kabut (25)

8 Agustus 2020   06:33 Diperbarui: 8 Agustus 2020   07:26 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompasiana.com/pakcah/

                "Tapi ia nggak adil."

                "Masih nggak adil, Kamu sudah nggak tahan. Bayangkan yang dialami Lala. Sudah nggak dinafkahi, masih diporot dimintai uang dengan dalih pinjam. Mobil yang semula dipinjam pun dijual."

Ira yang tersudut tidak menyerah begitu saja. ia pun segera menjawab,

                "Tapi setidaknya niatku awal kan karena cinta. Bukan asal menikah agar nggak dijuluki perawan tua...

                "Walah, selagi Kamu hidup di lingkungan yang suka kepo urusan kawin dan anak, siapa yang percaya ketulusan niatmu. Kecuali Kamu tahan banting. Nyatanya Kamu pun lari saat merasa diperlakukan tidak adil, padahal Kalian sudah punya anak."

                "Salahkah?"

                "Siapa yang menyalahkan Kamu. Tapi Kamu juga jangan sok menyalahkan orang lain. Semua orang memiliki kapasitas ketahanan mental. Daripada depresi mending lari, itu pilihan hati nurani daripada dunia dipenuhi orang-orang gila, lebih baik kamu lari. Tapi, Kamu jangan menyudutkan Lala."

                "Kamu membelanya?"

                "Aku nggak membela siapapun. Tapi, faktanya Lala pun sudah belepotan gara-gara keputusan ngawurnya itu. Jangan malah disudutkan."

                "Belepotan? Aku juga kan? Untuk lelaki-lelaki berikutnya setelah aku lari dari suamiku karena nggak mau dimadu, aku selalu menerima ulah nakalnya atas dasar cinta. Aku berusaha tulus...

                "Berusaha tulus, tapi Kamu dikadali kan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun