Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dalam Selubung Kabut (20)

29 Juli 2020   07:08 Diperbarui: 29 Juli 2020   07:21 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Heran deh. Kamu suka atau enggak sih?" selidik Tania ketus.

"Kamu kok ikutan isteriku. Marah melulu sambil menghapus-hapus foto cewe itu. ia selalu menganggapku memberi peluang kepadanya untuk memburuku, padahal aku sudah tak peduli.

"Kalau menyimak lagaknya, jelas ia taruhan dengan teman-temannya. Walaupun sedikit, wanita pun memiliki empati. Bukankah sudah Kaukatakan punya isteri? Mengapa ia masih saja menggodamu?"

"Bisa jadi. Ia taruhan dengan teman-temannya," Ade mengangguk-angguk.

"Kamu dianggap bodoh," Tania menggoda sambil tertawa terbahak.

"Mana bisa begitu? Bukankah ia tahu tempat kerjaku banyak wanita cantik. Sudah bekerja malah."

"Tapi ia merasa cantik. Ia memang wanita paling cantik yang Kautraktir di kantin dulu itu. Salah sendiri, mengapa nggak semua saja ditraktir? Jika sudah begini, bisa jadi cewek-cewek itu malah mengumpankan dia untuk menggodamu karena tersinggung," Tania memberondongnya dengan sekian argumentasi yang membuat Ade tersudut.

"Kan saat itu ia sendirian duduk semeja denganku." kilah Ade membela diri

(bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun