Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dalam Selubung Kabut (20)

29 Juli 2020   07:08 Diperbarui: 29 Juli 2020   07:21 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lalu, yang tidak secantik dirinya harus lebih tegar? Seharusnya ia kan bersyukur."

"Gak tahulah. Salahmu, mengapa dulu sok akrab. Kalau kini seolah merasa diteror, rasakan sendiri." jawab Tania sambil menikmati pisang rebus.

Pisang yang dikenal berasal dari Pulau Jawa bagian Timur, Lumajang sampai Banyuwangi, dengan nama pisang agung, memang khas. Bentuknya panjang dan rasanya pulen manis dan gurih. 

Apalagi yang masak pohon, saat ditanak pasti mengeluarkan cairan semacam madu, yang membuat rasanya semakin manis. Harganya pun manis, setandan kecil sekitar 60 ribuan. Namun, sebiji pisang itu pun jika dipotong-potong bisa menjadi sepiring berisi lima sampai enam potong.

"Kok gitu sih?" protes Adr,"Kamu nggak malah bikin aku tenang, malah menyalahkan aku."

"Aku harus bagaimana?"

"Setidaknya Kamu berada di pihakku. Jangan menyudutkanku."

"Kukira si cewe itu lagi taruhan deh dengan teman-temannya. Makanya, ia mendesak terus. Kamu merasa diteror merasa diharapkan suatu saat pasti berpaling kepadanya. Ulah yang membuatmu kesal sekaligus cemas bakal takluk kan?" goda Tania.

"Bukan begitu. Toh aku punya isteri...

"Tapi ia tak peduli kan? Di lain pihak, ia pamerkan kedekatannya dengan lelaki-lelaki lain, tapi ia pun tak hentinya menggodamu dengan aneka gaya dalam foto yang selalu dikirimkan secara japri kepadamu?"

"Apa maksudnya sih?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun