Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dalam Selubung Kabut (11)

16 Juli 2020   07:18 Diperbarui: 16 Juli 2020   07:21 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Perempuan yang diejek itu tidak marah, Oom?"

"Bagaimana bisa marah? Ia kan nggak dengar ejekan itu," pak Wira tertawa sambil melemparkan pandangan ke arah taman yang ditumbuhi beberapa palem botol.

"Walaupun mirip palem botol, tapi menarik Boy. Orangnya tampak tak acuh yang membuat aku malah penasaran ingin memburunya."

"Masa sampai sekarang masih suka menjadi hunter, Oom?"

"Tidak. Anakku sudah banyak. Semuanya ada enam termasuk Tania dan Rendy. Mereka butuh biaya kan? Lagipula aku sudah merasa tua. Sudah capek."

"Oom betah tinggal di rumah isteri yang mana?" desak Boy yang penasaran karena pak Wira jarang pulang ke rumah yang sekompleks dengannya.

"Tentu yang bikin aku bisa istirahat dari omelan dan tuntutan Boy," jawabnya sambil mulai menikmati hidangan yang baru saja disajikan.

"Yang paling cantik tentunya, Oom?" goda Boy. Ia belum pernah berpapasan dengan isteri pak Wira yang tinggal di perumahannya. Anaknya dua, masih SMA. Seingat Boy, wanita itu bertubuh tinggi dan  besar. Itu pun dilihatnya sekilas saat ada arisan ibu-ibu PKK di rumahnya.

"Ibu yang sekompleks denganku itu yang dulunya peragawati, Oom?"

"Bukan. Peragawati yang dulu itu kabur, disaut orang."

"Walah Oom, kayak jemuran saja, disaut," jawab Boy tertawa geli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun