Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dalam Selubung Kabut (11)

16 Juli 2020   07:18 Diperbarui: 16 Juli 2020   07:21 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Rumah makan itu terletak agak masuk ke sebuah gang menuju persawahan. Semilir angin sawah segera menerpa begitu keduanya memasuki tempat itu. Ada beberapa gubuk dari bambu yang didesain untuk tempat lesehan. Ada tangga untuk menaikinya dan di samping tangga ada tempat untuk mencuci tangan lengkap dengan sabunnya.

Keduanya pun melepas sepatu kemudian duduk membuka-buka menu.

"Kamu ingin makan apa Boy?"

Boy belum menjawab, masih membuka-buka daftar menu ketika pak Wira berkata,

"Temani aku makan kare kepiting ya Boy. Kepiting yang ada telurnya."

"Terserah Oom sajalah. Jam segini sedang lapar-laparnya. Makan apa saja terasa enak."

"Memang. Lauk paling enak adalah lapar," jawabnya sambil meneguk air jeruk hangat pesanannya yang telah terhidang.

"Sambil menunggu hidangan Boy. Kita lanjutkan percakapan tentang selera kita kepada wanita," kata pak Wira sambil menutup buku menu yang semula masih dibuka-buka dan dipegangnya.

"Heran juga sih Oom. Adakalanya kita tertarik pada wanita yang bagi sesama wanita dianggap tidak cantik."

"Ada orang yang tertarik pada wanita karena saat si wanita berbicara, bahunya selalu bergerak-gerak. Seksi kata si pria, lalu diburunya."

"Ada juga yang tertarik karena wanita itu bisa membuka tutup botol dengan giginya. Hehe. Seksi juga kali kesannya ya Oom."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun