Mohon tunggu...
NaBe
NaBe Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Sedang doyan berfikir aneh

Berkhayal indah memang enak dan jadi pemenang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rupiah adalah Nafasku

24 Mei 2024   10:57 Diperbarui: 24 Mei 2024   11:29 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

     "Saya juga begitu tapi tidak ada cara lain. Tapi kan hidup ini penuh pilihan. Kita mau hidup lebih baik atau bertambah hancur?"

     " Terus bagaimana?" Pembeli terlihat pasrah mendengar pertanyaan yang terasa sulit di jawab.

     "Ada dua kurir motor. Yang satu tidak kenal jalan terus yang kedua kurir yang tahu jalan."

     "Nah biar tahu jalan ada caranya seperti pernah dan sering lewat jalan itu, yang kedua harus ada petunjuk seperti peta kertas atau peta online supaya kiriman sampai ke tujuan."

     "Artinya kita sebagai rakyat jangan pernah bosan untuk belajar walaupun tempat belajarnya tidak ada dinding dan atap teduh."

     "Tapi bro, biaya pendidikan sangat mahal," pembeli protes dengan usulan penjual.

     " Bro, cahaya nggak ada hanya siang hari tapi malam pun ada."

     " Obrolan kita juga bisa jadi ilmu pengetahuan," penjual tersenyum.

     "Saya percaya pasti ada pendidikan murah dan penuh bea siswa. Jika di negara ini tidak ada, coba sekarang kuliah di luar negeri, semoga bermanfaat."

     " Semoga saja sang pencipta takdir memberikan jalan keluar terbaik untuk rakyat miskin seperti kita ya bro."

     "Semoga di kabulkan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun