Ia ikut membantu memeriksa semua persediaan yang kiranya akan dibutuhkan, keadaan kapal, persediaan senjata, keadaan anggota, dan semua hal lainnya sudah ia perhatikan baik-baik. Walaupun keadaan sudah tidak terkendali, ia menyempatkan untuk menelpon kedua orang tuanya, meminta restu.
"Halo Ayah, Ibu, ini Yos."
Terdengar helaan nafas diseberang sana, lalu dijawab,
"Yos...akhirnya. Kamu kemana saja nak, sudah lama tidak menghubungi Ayah dan Ibu? Kamu sudah melupakan kami?" Walaupun khawatir ayahnya masih tetap saja melemparkan candaan.
Yos tersenyum, merasa tenang hanya dengan mendengar suara ayahnya, suara kedua orang-tuanya. Lalu ia berucap,
"Ayah, Ibu, maaf. Akhir-akhir ini Yos sibuk sekali, ini saja Yos tidak bisa menelepon lama lama." Ucap Yos.
"Ayah dan Ibu bagaimana kabarnya?" Lanjutnya
"Baik, Nak. Ayahmu masih makan tiga kali sehari. Dan ibu masih tetap memasak makanan enak dengan memakai lipstik merah setiap hari." Jawab ibu sambil tertawa di akhir.
Yos ikut tertawa mendengarnya, merasa tenang. Ia temukan kembali rumahnya.
"Syukur kalau begitu, Yos senang dengarnya. Tolong makan makanan yang sehat setiap hari ya Yah, Bu."
"Pasti, nak. Lalu bagaimana kabarmu?" Tanya Ibu
"Baik, tapi ada hal yang akan Yos sampaikan pada Ayah dan Ibu setelah ini."
Yos menceritakan dan menjalaskan semuanya, bahwa kemungkinan akan ada peperangan laut antara Indonesia dan Belanda yang akan ada Yos didalam tim tersebut, tim yang berjuang. Ibu Yos kaget, beliau terdiam sesaat dan terdengar ibunya memberitahukan dulu berita ini pada Ayahnya yang kemudian Ayah bertanya,
"Kapan, Yos?"
"Yos belum tahu, namun Yos sudah memastikan semuanya siap. Yos mohon doa dan restu dari Ayah dan Ibu. Ayah, Ibu, tunggu Yos pulang, ya?"
Setelah jawaban dari ibunya terdengar, telepon terputus. Yos menghela nafas berat. Menahan tangisnya, ia harus terlihat tegar untuk sementara, lagi dan lagi.
Waktu berlalu dan hari itu tiba, hari peperangan laut antara Belanda dan Indonesia---sudah di depan mata. Pertempuran ini disebut Pertempuran Laut Aru, Pertempuran Laut Aru adalah sebuah pertempuran yang terjadi di Laut Aru, Maluku, pada 15 Januari 1962 antara Indonesia dan Belanda. Saat pertempuran ini, Yos menjabat sebagai Deputi Operasi Kepala Staf Angkatan Laut atau disingkat KSAL. O
perasi di Laut Aru ini merupakan misi untuk membebaskan Papua Barat dari Belanda setelah Presiden Soekarno menyerukan Tri Komando Rakyat (Trikora) pada 19 Desember 1961. Dalam pertempuran ini terdapat tiga kapal perang Republik Indonesia (KRI) yang terlibat, yaitu KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang, dan KRI Harimau. KRI Macan Tutul dipimpin oleh Yos Sudarso. Namun nahas, pergerakan Yos Sudarso dan tiga unit KRI yang beroperasi di Laut Aru ini tercium oleh Belanda. Â
Sambil mengamati keadaan, Yos melihat ada tiga kapal perang berukuran lebih besar dengan persenjataan yang lebih lengkap di tempat lawan. Ia menyadari bahwa perlengkapan persenjataan pasukannya kurang.