Beberapa lama kemudian kau membalas, "Wa'alaikumussalam warohmatullah wabarokatuh, maaf dengan siapa?" hatiku tiba-tiba merasakan kegembiraan, kau mau membalas pesanku, tapi kau tak tahu dengan siapa kau sedang berbalas pesan. Sayang sekali, aku harus menjelaskan kau sedang berbalas pesan dengan kawan lamamu, terimalah.
Saat berbalas pesan dengamu, aku menyadari, bahasa yang kau gunakan tak lagi hangat, meski ku tahu kau berusaha memperlakukanku dengan baik, aku masih melihat keramahanmu, tidak ada yang hilang.
Tapi aku menangkap sikapmu berusaha menghindar dari obrolan panjang denganku, tidak apa-apa, aku pantas mendapatkan itu. Kamu menghindar karena ada orang lain, kan?, apalagi kulihat postingan instagrammu penuh dengan kegiatan sosial, sedang aku di sini hanya berusaha berdamai dengan Al-Quran dan kehidupan pesantren. Maafkan aku, malam ini juga aku memblokir kontakmu dan menghapusnya, agar tidak menghantui kehidupanku lagi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H