Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Dibalik Jendela

16 Juli 2023   16:05 Diperbarui: 17 Juli 2023   21:01 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Rumah. (Sumber Gambar: pexels.com/Rıfat Gadimov)

Anita merenung sejenak, lalu berkata, "Aku tahu aku terobsesi, tetapi aku tidak pernah berpikir bahwa hal itu dapat membahayakan hidupku. Apakah ada cara untuk melepaskan diriku dari pengaruh jahat ini?"

Dharma mengangguk, "Ada cara, tetapi prosesnya tidak mudah. Kamu harus membuktikan kepada dirimu sendiri bahwa kamu siap untuk melepaskan obsesimu dan menerima kepergian suamimu. Hanya dengan pembebasan diri ini, kamu bisa mengusir makhluk jahat tersebut."

Anita mengambil napas dalam-dalam. Meskipun takut, dia menyadari bahwa inilah satu-satunya peluangnya untuk melawan kekuatan jahat tersebut. Dia menarik keberanian dari dalam dirinya dan bersumpah untuk membebaskan dirinya dari belenggu obsesi dan rasa takut.

Selama berhari-hari, Anita menjalani proses pemulihan bersama Dharma. Dia belajar menghadapi rasa kehilangan dan menerima kenyataan bahwa suaminya telah tiada. Dia melibatkan diri dalam kegiatan sosial dan mendapatkan dukungan dari tetangga dan teman-temannya.

Lama kelamaan, Anita mulai merasakan beban obsesinya yang berkurang. Dia merasa lebih kuat dan lebih mampu mengendalikan pikirannya. 

Pada suatu malam yang cerah, setelah berbulan-bulan melakukan perjuangan, Anita merasa dirinya siap untuk menghadapi makhluk jahat yang pernah hampir merenggut nyawanya.

Dharma dan Anita melakukan ritual khusus di dalam rumah itu. Dengan setiap langkah yang diambil, Anita merasakan kekuatan dan keyakinan yang semakin menguat. Mereka berdua berdiri di depan jendela yang pernah menjadi saksi kejadian mengerikan.

Anita menatap jendela tanpa ketakutan, tanpa obsesi yang merayap di dalam dirinya. Dia melihat bayangan suaminya yang meninggal dengan tenang dan lembut. 

Tanpa rasa sakit atau penderitaan, suaminya mengangkat tangan dan memberikan senyuman yang penuh cinta kepada Anita.

Makhluk jahat yang sebelumnya menghantui Anita merasa terdesak. Energi positif dan ketenangan Anita memancar begitu kuat sehingga makhluk itu terdorong ke dalam kegelapan yang tak terbatas. Dengan suara keras, makhluk itu menghilang dan tak pernah muncul kembali.

Anita tersenyum dengan perasaan lega dan pembebasan yang tak terkatakan. Dia menyadari bahwa obsesinya telah membuatnya rentan, tetapi sekarang dia telah menemukan kekuatan dalam dirinya untuk mengatasi rasa takut dan obsesi itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun