Pemimpin juga harus bisa tidak "ngeyel" untuk menjalankan suatu strategi semaunya tanpa memperhitungkan masukan dari seluruh unsur organisasi.
4. Bersiap dengan ketidakpastian
Para atlet yang berlaga di Olimpiade atau ajang olahraga lain pasti harus siap dengan segala ketidakpastian yang menyangkut kondisi dan lingkungan tempat mereka berlaga.
Misalnya di cabang olahraga sepak bola, para pemain harus siap dengan segala kemungkinan lapangan dengan rumput yang jelek, mendadak turun hujan, lampu stadion mati, dan bahkan di era di sebelum pandemi harus siap dengan segala teriakan caci maki dari pinggir lapangan.
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan mental yang kuat hasil 3 langkah di atas. Tanpa mental yang kuat niscaya para atlet tersebut tidak akan bisa berprestasi maksimal.
Sama halnya dengan perusahaan, para pemimpin perusahaan harus bisa melihat, menganalisis, dan mempertimbangkan segala kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
Para pemimpin perusahaan harus bisa membuat perencanaan strategis yang bisa setidaknya mengurangi pengaruh ketidakpastian tersebut.
Salah satu caranya adalah dengan transformasi teknologi yang mampu menghitung dan memperkirakan dampak ketidakpastian tersebut di masa depan.
Para pemimpin perusahaan harus mampu membuat perusahaan mereka mempunyai tingkat adaptabilitas yang baik dan lincah menghadapi perubahan selera pasar dan perilaku konsumen.
Konklusi
Panggung Olimpiade Tokyo memberikan kita banyak pelajaran kepemimpinan dan juga kehidupan. Olimpiade adalah gambaran perjuangan hidup dan juga perjuangan bisnis dalam situasi penuh ketidakpastian.
Olimpiade adalah bagaimana kita harus siap menang dan juga siap kalah. Kita bahkan harus siap mundur jika situasinya memang menuntut demikian.