Semua itu jelas memerlukan kepemimpinan yang kuat, bukan hanya dari unsur pelatih namun juga kepemimpinan diri sendiri dari si atlet.
Analoginya kemudian sama dengan di suatu perusahaan dimana para pemimpin organisasi dan tim harus beroperasi dalam kondisi pasar yang kompetitif, maka diperlukan analisis dan strategi yang solid.
Jika mengambil pelajaran dari Olimpiade maka pemimpin perusahaan memerlukan visi jangka panjang mengenai rencana pertumbuhan perusahaan.
Para pemimpin perusahaan harus mampu merencanakan strategi yang komprehensif dari mulai teknologi dan produk yang mulai usang sampai dengan kemungkinan terjadinya disrupsi di pasar.
Ini semua diperlukan untuk bertahan di dalam badai krisis dan keluar sebagai pemenang di era normal berikutnya.
3. Sukses atau prestasi itu adalah soal fokus dan berlatih
Para atlet yang berhasil meraih medali di skala Olimpiade jelas merupakan hasil fokus dan latihan yang konsisten.
Mereka berhasil fokus dan menggeser semua prioritas demi berlatih jam demi jam. Mau menerima masukan dari pelatih dan unsur pendukung lainnya.
Bisa dibayangkan jika mereka "ngeyel" terhadap strategi dan saran dari pelatih dan tim, mereka tidak akan mencapai titik potensial mereka.
Demikian pula di dalam suatu perusahaan, seorang pemimpin harus mampu fokus dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Kemudian pemimpin juga harus bisa membuat daftar prioritas dan memperhitungkan segala risiko dari implementasi strategi tersebut.