Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terkoneksi melalui Kenangan

18 Desember 2024   16:45 Diperbarui: 18 Desember 2024   18:40 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku "Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring" | Dokumentasi Pribadi

"Nyusahin aja itu, Oma kamu, udah tahu pikunan, masih aja maksa kerja!", dumel Tante Vira yang merupakan anak kandung Opa, anak tiri Oma. 

Perkataan itu mempengaruhiku, karena memang kerja Oma sering salah terus, sampai kami harus selalu membetulkan, dan meminta maaf pada pelanggan.

Tapi lucunya pelanggan memaklumi, dan tetap saja berlangganan pada kami.

"Oma, emang ga cape kerja tiap hari?", aku bertanya padanya, sambil mengelap kakinya dengan air hangat. Kakinya bengkak akibat seharian berdiri, ngobrol dengan pembeli.

"Cape, sih, tapi Oma seneng, Ria", sahutnya dengan mata berbinar. 

Aku sudah tahu Oma sangat hobi dagang, dan ngobrol, tapi kasihan juga kalau melihatnya tiap hari kelelahan seperti ini.

"Kalau gitu, ga usah tiap hari kerja, lah, Oma, sehari kerja, sehari di rumah, gimana?", aku berusaha membujuknya. 

Oma menghela napas sambil tersenyum, "Ga, ah, Oma senang di toko. Ada Opa dan Valen..."

Aku tertegun mendengarnya. Apa Oma lagi halusinasi?

Melihat Oma terpejam, dan tidak lama tertidur, aku hanya melanjutkan memijit kakinya. 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun