Bukankah SDM Tinggi, seharusnya mampu mempersuasi dan mengedukasi SDM yang dianggap rendah, karena orang yang tahu biasanya mau berbagi pengetahuan? Juga, paham mana yang perlu direspon ataupun tidak direspon.
Bukannya malah mengejek atau emosi yang tidak terkendalikan, menandakan level SDM yang sama, rendah.
Yang satu tidak berpengetahuan, yang satu lagi tidak bisa mengendalikan emosi.
Bukankah lebih baik kita bersama-sama menciptakan SDM Unggul di negara yang sama?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!