Karena tujuan pemilik menunjuk agen, adalah tidak mau repot dengan urusan yang cukup menyita waktu kerjanya atau bisa juga kurang paham dengan seluk-beluk prosedur jual-beli dan sewa-menyewa properti.
Hal ini tentunya diperlukan sikap yang profesional, tidak mungkin si pemilik menahan banyak pertanyaan, karena khawatir sang agen akan tersinggung akibat merasa tidak dipercaya.
Dan ketika sang pemilik mempertanyakan, tidak perlu juga sang agen telepon sampai berkali-kali untuk menjelaskan prosedur kerjanya sudah benar, jadi tidak perlu dipertanyakan lagi. Pemilik cukup mengikuti saja apa yang sang agen sarankan.
Tidak begitu cara kerjanya, ferguso.
Sangat wajar bagi pemilik untuk tahu mengapa keribetan itu bisa terjadi di lapangan dan diberikan solusinya.Â
Agen pun cukup memberikan fakta di lapangan dan solusinya, tidak perlu menceritakan panjang kali lebar tentang betapa sulitnya sang agen dalam menghadapi lika-liku di lapangan, karena ranah diskusi dengan pemilik adalah profesional, bukan lingkup curhatan.Â
Dan, sangat penting diawal untuk membicarakan, apabila pemilik tidak cocok dengan cara kerja sang agen, maka sang agen tidak boleh tersinggung kalau si pemilik memilih pihak lain untuk menggantikan posisi agen, tanpa menganggu hubungan personal.Â
Ketika sang agen tidak memberikan solusi pada pemilik, dan pemilik hanya perlu mengikuti alur kerja sang agen, saya sangat menyarankan untuk segera mengganti agen lain, karena hal tersebut ada indikasi yang nantinya membuat sang pemilik bermasalah dikemudian hari, entah dengan hukum ataupun perpajakan.Â
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H