Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Apa Saja yang Mesti Dipersiapkan Ketika Kita Memiliki Agen Jalur Kenal?

26 Juni 2024   14:08 Diperbarui: 8 Juli 2024   01:56 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- agen properti. (Freepik)

Bersyukur, saat itu pihak pembeli merasa ada kejanggalan oleh pihak agen, maka ia menghubungi pemiliknya secara langsung.

Baru ketahuan lah kalau selama ini agen yang dipercaya oleh pemilik, ternyata memanfaatkan ketidaktahuan pemilik atas dunia properti. Pantas saja penjualan properti yang seharusnya ada keuntungan, berujung pada keboncosan.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita, sebagai pemilik, untuk meneliti kembali. 

Bila kita tidak memahami bahasa dalam surat dokumen, jangan ragu untuk bertanya pada anak ataupun anggota keluarga yang kira-kira lebih memahaminya.

Jauhkan pikiran, "ah, saya tidak mau merepotkan keluarga", karena anak dan keluarga tentu harus terlibat dalam proses itu, supaya mereka memahami alurnya, dan dikemudian hari, mereka juga bisa memahami seluk-beluk dalam berivestasi di bidang properti.

Foto : Pexels.com / Photo by Fauxels
Foto : Pexels.com / Photo by Fauxels

3. Pilih orang yang bisa bersikap profesional, dan komunikatif, bukan curhat.

Seringkali kita memilih orang sebagai agen yang membantu kita, karena rasa kasihan. Bisa jadi orang tersebut sedang menganggur atau pekerjaannya sedang sepi. 

Namun kita tidak bisa memilih hanya berdasarkan rasa kasihan, karena ini prosesnya akan ada tarik ulur urat, dimana tensi pemilik akan ada beberapa kali naik akibat proses tawar-menawar, belum lagi prosedur di lapangan yang membutuhkan biaya tidak terduga, dan berhubungan dengan aturan hukum jual-beli atau sewa-menyewa yang terkadang suka berubah-ubah. 

Tentu dalam proses ini mau tidak mau, sang agen harus bersikap tenang, dan tidak cepat tersinggung. Justru diperlukan sikap yang solutif untuk sang pemilik. 

Ketika si pemilik harus bertanya pada pihak lain, karena misalkan ada hubungannya dengan laporan perpajakan, maka sang agen pun harus bersikap terbuka dengan mencari informasi tentang laporan pajak yang harus ditanggung pihak penjual, dan sistemnya bagaimana, bukan dengan bilang "gampang, itu nanti belakangan saja, yang penting transaksi dulu".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun