Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Apa saja yang Mesti Dipersiapkan Ketika Kita Memiliki Agen Jalur Kenal?

26 Juni 2024   14:08 Diperbarui: 26 Juni 2024   18:27 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- agen properti. (Freepik)

Untuk saya, agen dibagi menjadi dua, yakni agen dari perusahaan resmi dan agen dari jalur kenal. Jalur kenal biasanya memiliki hubungan personal dengan pemilik properti, entah itu keluarga, saudara, kerabat ataupun teman. 

Kalau dari perusahaan resmi biasanya memiliki MoU (arti: nota kesepahaman) dan cara kerja yang jelas. Tentu presentase komisinya juga jelas. 

Namun ada kekurangannya, terkadang agen yang tidak kita kenal secara personal, bisa jadi "main belakang", atau prosesnya cukup bikin sakit kepala karena cara kerjanya yang bisa jadi cukup birokrasi.

Berbeda dengan agen jalur kenal, biasanya MoU dan cara kerja selalu diikuti dengan kalimat, "ah, gampang, tenang aja". Kalimat yang manis didepan, runyam di belakang, karena bisa menimbulkan kesalahpahaman.

Kelebihannya, biasanya keluarga, saudara, ataupun teman kita sudah tahu cara kerja kita, dan bisa juga tidak terlalu banyak birokrasi. Tapi tetap saja tidak menutup kemungkinan si agen jalur kenal ini bisa "main belakang".


Nah, dari pengalaman saya, tidak semua agen jalur kenal memiliki kapabilitas layaknya seorang agen profesional. 

Seperti kurangnya ketelitian dalam membaca data dan surat, juga kurangnya pengalaman dalam menghadapi orang. Belum lagi, si agen jalur kenal kurang memahami alur perpajakan, sehingga menganggap remeh sistem jual beli properti, yang berujung pada denda pajak.

Juga, ada saja pengeluaran tidak terduga malah dibebankan oleh pihak pemilik, dengan berbagai macam alasan, hingga pihak pemilik merasa tidak tega, akhirnya pengeluaran pun diluar budgeting dari penjualan properti.

Ilustrasi agen properti | Foto : Pexels.com/ Photo by Thirdman
Ilustrasi agen properti | Foto : Pexels.com/ Photo by Thirdman

Belum lagi, karena kenal dekat, agen jalur kenal ini akan menceritakan dengan detail lika-liku betapa sulitnya dia dalam meng-goal-kan transaksi, yang akhirnya berujung pada si pemilik (karena hubungan personal) merasa tidak enak, dan akhirnya berujung pada kenaikan presentase komisi melebihi yang seharusnya diberikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun