Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Perlukah Kita Mengambil Kelas Coaching untuk Bisnis?

28 April 2024   00:38 Diperbarui: 28 April 2024   05:56 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Coaching | Foto : Pexels.com/Cottonbro Studio

Kelas pertama yang terpincut karena personal branding sebagai pebisnis yang kompeten, ternyata tidak terbukti.

Ada dua level kelas yang ditawarkan olehnya, yakni kelas webinar dengan harga hampir satu digit, kemudian ada kelas offline dengan harga dua digit. 

Karena baru pertama kali, saya mengambil kelas webinar terlebih dahulu untuk melihat situasi.

Dalam kelas tersebut dijanjikan bahwa sang pebisnis tenar ini akan memberikan materi secara langsung.

Namun yang terjadi, dalam tiga pertemuan yang saya hadiri, pebisnis tersebut hanya datang satu kali pertemuan, dan itu pun dipotong dengan ia berbicara dengan orang lain, dan tiba-tiba pergi begitu saja karena ada janji lain.

Hal sederhana, tapi menurut saya, sebagai orang yang merepresentasikan diri sebagai seorang pebisnis, ketepatan ucapan haruslah bisa dipegang. Apalagi kekuatan utama dalam seorang pebisnis adalah kata-katanya. Karena melalui kata-kata, pebisnis mampu membuat orang tertarik untuk berpartner, mempercayakan produk, bernegosiasi dan sebagainya. 

Suatu hal yang aneh buat saya, ketika pebisnis tersebut bisa memiliki janji lain padahal masih dalam durasi waktu mengajar. Saya anggap pebisnis yang terkenal tersebut tidak memiliki komitmen dengan apa yang dijanjikan.

Dan sangat terlihat mengejar materi sekali, ketika disetiap jeda penyampaian materi, ada host yang selalu mengimbau kami, para peserta, untuk berbagi pengalaman dikelas tersebut melalui sosial media, dan ketika ada peserta yang berhasil membawa peserta baru yang mau join, maka akan mendapatkan komisi. 

Satu sisi, mungkin itu terlihat win-win solution, tapi saya pribadi adanya "iklan" di setiap jeda penyampaian materi, sangat mengganggu. 

Saya belum mendapatkan benefit dari materi yang diajarkan, namun sudah diminta untuk beriklan. 

Entah mengapa saya jadi tidak berani merekomendasikannya, karena khawatir teman saya akan mengalami kekecewaan yang sama seperti saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun