Heran, tulisan tersebut membuatku tersenyum penuh haru, sekaligus membuat air mataku ngembeng.
"Gila, padahal kita gak deket, Tin, tapi lu kayak gini, bener-bener bikin gue ngerasa punya temen." ucapku dalam hati.Â
Kirimannya memang berbentuk makanan dan minuman, jauh lebih dari itu, aku sangat menghargai niatnya yang tulus, hingga menyediakan waktunya untuk membuatkan dan mengirimkannya.
Dari peristiwa ini, aku baru menyadari bahwa sahabat itu tidak sebatas saling bercerita, saling mendukung, ataupun saling mengerti.
Orang yang hadir dan memberi semangat untuk bangkit dimasa-masa kita terpuruk, tanpa harus bercerita banyak dari hati ke hati, itu juga termasuk sahabat. Setidaknya itulah arti sahabat bagiku. Benar-benar suatu hal baru, dan nyata kurasakan.
***
Kini, Tina sedang menantikan kelahiran bayinya yang pertama. Melalui sosial media, wajahnya terlihat semakin glowing. Belum lagi, suami dan keluarganya sangat sayang padanya.
Tidak aneh, karena karakternya yang sangat tulus dan begitu apa adanya.Â
Ia tahu bagaimana cara menyayangi dan menghargai dirinya sendiri, hingga orang lain pun turut menghargai dirinya.
Semoga Tina dan bayinya sehat selalu, sampai hari H kelahiran.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI