Tapi berbeda dengan buku ini, sayang sekali kalau momen membaca saya lewatkan dengan minuman dan makanan ala kadarnya saja. Saya tidak mau merusak "liburan" saya.
Tulisannya mampu menggugah diri saya untuk bertindak dan mengeksplor pengalaman baru yang menyenangkan
Hal ini mengingatkan saya pada sebuah kelas yang menjelaskan bahwa tulisan yang sukses adalah tulisan yang mampu mempersuasi seseorang untuk ingin mengetahui lebih dalam, berpikir dan akhirnya melakukan tindakan.
Saya dibuat kagum oleh tulisan wanita ini.Â
Tidak berhenti sampai disana, ada cerpen dan puisi yang ditulis olehnya.
Salah satu cerpen yang ditulis olehnya berjudul Roti Bakar Kesukaan yang ia tayangkan pada malam hari, waktu Indonesia.
Saya sangka tulisannya akan mengisahkan tentang asal mula roti bakar dibuat, dan ditutup dengan resepnya. Tidak berpikir dua kali, saya langsung mengklik artikelnya.Â
Kembali saya hanyut dalam tulisannya, ditambah lagi suasana malam yang mendukung. Alamak! Tulisannya ternyata berkisah tentang horor dan perselingkuhan.Â
Saya sampai dibuat bergidik ngeri, namun tidak tahan untuk tidak tertawa terbahak-bahak karena tokoh utama dalam ceritanya harus memilih lebih horor melihat penampakan atau ditelpon oleh pasangannya.
Malam itu pun saya bisa tidur nyenyak tanpa terngiang adegan horor.
Walau tidak terngiang akan kehororannya, namun saya tidak bisa menepis pikiran akan teknik tulisan dalam cerpennya. Cerpennya tidak kalah hebat dengan artikel wisata yang ditulisnya.Â