Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Berkunjung dan Menikmati Keindahan Gereja Ganjuran yang Memikat

7 Desember 2019   12:43 Diperbarui: 8 Desember 2019   17:07 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendopo yang memasang banner isinya mengajak untuk bertoleransi antar umat beragama | Dokumentasi pribadi

Berjalan ke samping kiri Candi, ada pendopo lagi dan didalamnya ada ruang pengakuan dosa. Diseberangnya ada tempat berjualan milik sebuah panti, yang saya lupa namanya. 

Disana ada jualan minuman, makanan kecil, alat-alat doa, dan sebagainya. Akan tetapi di dalam wilayah Gereja tidak diperkenankan makan dan minum. Jadi fungsi tempat ibadah tetap dijaga, bukan untuk berpiknik.

Ruang untuk Misa | Dokumentasi pribadi
Ruang untuk Misa | Dokumentasi pribadi
Disamping pendopo pengakuan dosa, ada ruang Gerejanya. Desain interior dan altarnya benar-benar tidak meninggalkan budaya Jawa sama sekali.

Gedung Gereja Bantulan ini berhiaskan nanas dari kayu dan memiliki ukiran bentuk jajar genjang, yang disebut dengan wajikan. Nah gaya bangunannya ini terinspirasi dari gaya Joglo. Altarnya sendiri dihiasi malaikat yang terukir seperti tokoh wayang.

Kagum sekaligus hormat, itulah yang saya rasakan. Walaupun zaman sudah modern, cara berpikir pun sudah pasti modern juga, tapi budaya setempat sama sekali tidak ditinggalkan. 

Bahkan pengaruh dari luar diadaptasi dengan budaya setempat, menjadikan jati diri budaya sendiri tidak hilang, tanpa harus ketinggalan zaman. 

Bangunan-bangunannya pun terlihat sekali dirawat dan dijaga kebersihannya, terlihat sekali menghormati warisan budaya yang tidak dimiliki negara lain.

Ini berlaku untuk tempat-tempat budaya yang saya kunjungi kemarin, Pemakaman Raja, Mesjid, dan Gereja di Yogyakarta.

Duh, kalau mengingat lagi, saya ingin sekali tinggal di sana. Hehe. 

Referensi :

  1. Mudika Ganjuran. 3 April 2007. 'Air Perwitasari' Candi Ganjuran. Diakses dari Mudikaganjuran.wordpress.com tanggal 7 Desember 2019
  2. Wikipedia. Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus, Ganjuran. Diakes dari Wikipedia.org tanggal 7 Desember 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun