Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Proteksi Diri dari Ancaman Gangguan Mental

9 Oktober 2019   12:55 Diperbarui: 10 Oktober 2019   12:59 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Getty Images/iStockphoto

Walau saya bukan orang yang religius, seiring berjalannya waktu, saya baru menyadari bahwa Tuhan pasti memiliki alasan mengapa kita harus lahir. Ini sangat sulit dilakukan, tapi kita harus banyak menanamkan hal ini pada diri kita sendiri.

Kita juga harus membiarkan kekecewaan, kesedihan, dan kemarahan sebagai sesuatu yang harus dipelajari hikmahnya. Seperti pengalaman saya, mendapatkan pendidikan yang sangat keras dari orangtua, menjadikan saya bisa berempati dengan anak-anak yang tidak merasa percaya diri karena merasa tidak disayang oleh orang tuanya. 

Dari rasa empati tersebut, anak-anak tersebut malah sekarang memiliki rasa percaya diri dan menyadari bahwa orangtuanya sayang pada mereka.

Ketika rasa sedih itu datang dan tidak bisa diungkapkan, ada baiknya kita menulis atau mengerjakan hal-hal yang berbau seni, bahkan bila kita tidak memiliki jiwa seni. 

Karena dengan adanya suatu kreativitas, mau itu hasilnya bagus ataupun buruk bisa mengurai segala emosi, baik itu kemarahan dan kesedihan, serta kekecewaan yang ada di hati kita.

Intropeksi diri juga harus dilakukan. Ketika banyak orang yang berani menghakimi ataupun menghina, kita mesti belajar dari sana mengenai apa yang salah dengan diri saya. 

Tapi bukan berarti diri kita tidak berharga, melainkan kita mesti terdorong untuk mencari tahu apa yang membuat kita dihakimi atau dihina, dan bagaimana memperbaikinya. 

Bukan hanya menangis dan merenungi nasib, percaya sama saya, itu hanya membuat diri kita jauh lebih terpuruk karena saya pernah mengalaminya. 

Jangan takut mencari bantuan dari orang lain. Tapi carilah orang yang bijaksana, tidak ember, dan memiliki empati untuk memahami apa yang terjadi dengan diri kita. 

Orang yang paling dekat ataupun pintar belum tentu menjamin bisa memahami kondisi jiwa kita, malah mungkin memberi ceramah yang tidak kita butuhkan dan membuat kita semakin menutup diri. Akan lebih baik, mencari yang benar bisa membuat kita nyaman untuk bercerita dan memiliki pemikiran yang bijaksana.

Mari jaga kesehatan mental kita dan orang-orang sekitar kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun