Liu Zheng Feng langsung membela diri, "Jangan kalian asal ngomong, kalian tidak tahu dia seperti apa, dia adalah orang terhormat, dan tidak sejahat dengan apa yang kita pikirkan."
"Kau sudah berteman dengan dia?! Lebih baik kau mati sekarang, hina kelompok kita ada yang bergabung dengan orang sesat!!", kata si Ketua Zuo Leng Chan.
"Sekalian kau mati dengan keluargamu semuanya, keluargamu juga sama kotornya dengan kau", kata salah satu teman si Ketua
"Keluarga saya sama sekali tidak tahu menahu, saya berteman dengan orang sesat itu. Ampunilah mereka", ia berlutut dihadapan mereka untuk melindungi keluarganya.
"Kalian semua sudah kotor dan mengkhianati aliran kita, mati kalian.", kembali Ketua berkata.
Kemudian seorang wanita mengeluarkan pedang, pedang tersebut akan menebas kepala istrinya terlebih dahulu...
"Traanggg!!", sebuah besi berbentuk bintang menahan pedang tersebut.
"Hahahahha... Hey kalian orang sok suci, tameng saja itu kata aliran putih, sifat kalian lebih bengis daripada kami. Puihh!". Qu Yang tiba-tiba muncul dalam pertemuan itu, "Sobat, kita pergi saja, sudah benar kau tidak berteman lagi dengan mereka. Munafik. Orang tidak bersalah mau main dibunuh juga"
Merasa marah, semua anggota partai langsung mengeluarkan jurusnya menghantam Liu Zheng Feng dan Qu Yang.
Kaget, istri Liu Zheng Feng langsung menghadangkan diri depan Liu Zheng Feng agar tidak terkena pukulan maut dari salah satu anggota partai. Melihat hal tersebut, orang yang menyerang Liu Zheng Feng bukan langsung menghentikan pukulannya, malah terus mengeluarkan jurusnya. Istri Liu Zheng Feng yang sama sekali tidak bisa ilmu silat, tewas seketika.
"Biadab kalian, orang baik macam apa kalian! Beraninya melawan perempuan!!", teriak Qu Yang, si Ketua Sesat.