Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Baik Belum Tentu Baik, Jahat Belum Tentu Jahat

18 Mei 2019   18:16 Diperbarui: 18 Mei 2019   18:29 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari, Liu Zheng Feng merasa ingin mundur dari dunia persilatan. Musik adalah passion-nya, ia tidak ingin berurusan lagi dengan partai. Karena ia melihat, aliran yang selama ini mereka musuhi dan mereka anggap jahat, tidaklah sejahat yang ia kira. Masih ada yang baik dan bersahaja, seperti sahabatnya, Qu Yang.

Keputusannya ingin mundur dari dunia persilatan sangat ditentang oleh istrinya. Karena akan berbahaya bagi mereka semua kalau sampai ketahuan Liu Zheng Feng berteman dengan Qu Yang, Ketua Sekte Aliran Sesat. Namun, karena keputusan Liu Zheng Feng sudah bulat, maka istrinya hanya bisa patuh. Bersama istrinya, ia menyusun karangan cerita untuk para anggota aliran Putih, agar tidak membahayakan nyawa istri dan anak-anaknya.

Dalam alirannya, kalau ada seseorang yang mau mundur dari dunia persilatan, haruslah cuci tangan terlebih dahulu dengan mengundang semua anggota partai ke rumahnya.

Maka diundanglah para anggota partai aliran putih untuk menyaksikan Liu Zheng Feng cuci tangan didepan mereka sebagai tanda ia tidak akan berurusan lagi dalam dunia persilatan. Semua anggota partai datang dengan bermacam-macam raut muka, ada yang seperti bertanya-tanya, ada yang penasaran, ada juga yang seperti menahan amarah.

Sebagai pembuka, Liu Zheng Feng menjelaskan bahwa ia mundur karena ingin menikmati masa hidupnya bersama dengan anak istrinya dengan damai. Semua yang hadir terdiam.

Ketika Liu Zheng Feng hendak mencuci tangan, tiba-tiba dihentikan oleh salah seorang ketua partai bernama Zuo Leng Chan.

"Kau sama sekali bukan karena ingin hidup damai bersama istri anakmu 'kan?!  Kau sudah lama berteman dengan si Sesat Tua itu. Jangan pikir kami tidak tahu."

Liu Zheng Feng terdiam

Istri Liu Zheng Feng membuka suara, "Biarkanlah suamiku melakukan pilihannya sendiri, toh tidak akan ada yang berdampak buruk dengan semua partai dalam aliran ini."

"Alah, kau dan suamimu sudah dicuci otak oleh si Sesat. Kalian sekeluarga pengkhianat, bisa habis aliran kita kalau kalian masuk dalam sekte sesat itu.", hardik Ketua Zuo Leng Chan.

"Benar itu, saya setuju. Tidak aman aliran kita, kalau ada anggota kita mau masuk ke aliran sesat. Dasar pengkhianat.", teman si ketua Zuo Leng Chan ikut mengompori.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun