Mohon tunggu...
Naini Nafisyah
Naini Nafisyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Kritik membangun lebih baik daripada Saran manipulatif.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketika Agama Berbicara Feminisme

19 Desember 2021   15:54 Diperbarui: 19 Desember 2021   16:27 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Resensi Buku

Ketika Agama membalas kritisme feminisme radikal.

Identitas Buku

Judul buku:Wanita berkarir surga  

Pengarang :Felix Y. Siauw

Penerbit:Al-Fatih Press

Edisi:IV

Tahun terbit:2020

Tebal halaman:181 halaman

Felix Y. Siauw seorang penulis sekaligus pendakwah yang dalam banyak karyanya telah banyak memotivasi kaum remaja. Dua buku yang pernah ditulis Felix Y. Siauw ini sebelumya, seperti "Yuk Berhijab" dan " Udah Putusin Aja". 

Ditulis dengan gaya bahasanya yang ringan, dn desain isi yang penuh gambar dan warna dimana cocok dengan target pembacanya yakni kaum remaja. Sehingga pembaca tidak merasa bosan dan menikmati dalam membaca bukunya 

Buku 'Wanita Berkarir Surga' yang ditulis oleh Ustad Felix Y. Siauw dan tim dakwah hijabalila. Buku ini ditujukan untuk kaum hawa. Dimana wanita pada zaman sekarang kurang mengenali dirinya sendiri, fitrahnya sebagai wanita yang merupakan makhluk mulia dan berharga. 

Buku ini juga ditujukan agar wanita lebih mengenali dalam perbedaan dirinya dan laki-laki menurut agama. Agar wanita tidak keblabasan dalam memahami dan menerapkan feminism yang mengatakan bahwa adanya kesetaraan gender antara wanita dan laki-laki.

Sinopsis Buku  

Bagaimana wanita ideal itu?. Bagaimana wanita hebat itu?. Bagaimana wanita tangguh itu?. Berbagai pertanyaan yang seolah menuntut wanita semakin zaman semakin menekan. Wanita tinggi-tinggi berpendidikan ujung-ujung nya menjadi ibu rumah tangga saja. Wanita jauh-jauh berkarir dikata tidak peduli kodratnya. Wanita dikatakan terlalu bebas jika dibiarkan merantau terlalu jauh dalam menuntut ilmu. 

Paham feminisme memberikan peluang bagi kaum wanita untuk mendapat kebebasan dan kesetaraan dengan laki-laki. Lalu bagaimana wanita yang baik menurut agama. 

Agama islam sendiri sudah mensetarakan kedudukan antara laki-laki dan perempuan. Keseteraan tidak berarti sama. Wanita memiliki kedudukannya begitupun laki-laki, masing-masing telah ditentukan secara adil bukan disamakan.  

Dalam buku ini akan disajikan bagiaman wanita yang baik itu dan bagaimana kesejarahaan tentang wanita itu. Menjelaskan singkat tentang feminism dan juga perkembangannya, dan sedikit perdebatan antara feminisme dan agama islam. 

Wanita berkarir surga seperti apa sih yang dimaksud? Wanita yang bekerja atau wanita rumah tangga? Atau mungkin wanita yang bekerja tapi mempunyai tanggungjawab yang penuh juga terhadap keluarganya, jadi disebut wanita berkarir surga?

Isi Buku

Buku ini memiliki 5 bab yang masing-masing memiliki tema feminism dalam pandangan islam. Buku ini menentang tentang keblabasan atau menyimpangnya paham feminism saat ini. 

Femisimne adalah suatu gerakan yang bertujuan untuk menyetarakan gender antara wanita da laki-laki. Akan tetapi dalam pemahamannya dan pengekspresiannya sekarang banyak memiliki penyimpangan yang tanpa sadar malah menimbulkan efek tidak baik bagi wanita hingga muslimah.

Dalam sejarahnya wanita terlahir sebagai makhluk yang mulia dan berharga, hanya saja wanita dianggap sebagai manusia rendah pada zamannya.. Dalam Peradaban Yunani, wanita diberlakukan layaknya seorang tahanan. 

Wanita tidak lebih dari sebuah barang pemuas nafsu pria. Juga dalam Peradaban Romawi, wanita tidak memiliki hak untuk ikut andil dalam suatu urusan, layaknya wanita tidak memiliki hak untuk bersuara. 

Ada pula sebuah adat di India saat si suami meninggal dunia maka si istri juga harus ikut mati dengan membunuh dirinya sendiri atau yang dikenal sebagai Tradisi Sati. 

Pada masa jahiliyyah arab, wanita, ah bukan anak perempuan dikubur hidup-hidup karena dianggap sebagai aib bagi laki-laki atau ayahnya. Anak perempuan yang dibiarkan hingga dewasa hanya akan hidup sebagai budak dan barang murah untuk diperjual belikan sama seperti di Cina. 

Sejarah yang paling kelam saat terjadinya peristiwa pembantaian pada akhir abad ke-15, dimana saat itu terjadi wabah penyakit. Lalu, yang dimana gereja mengeluarkan titah untuk membunuh 10.220 orang yang 70% adalah wanita. Gereja menganggap bahwa penyebab wabah penyakit ini adalah sihir dan dimana wanita adalah tempat dimana roh jahat dan setan tertampung. 

Gerakan feminsme pun akhirnya muncul akibat dari kesadaran bahwa wanita ditindas dan dieksploitasi baik itu dalam lingkungan kerja, masyarakat maupun keluarga. Dari sisi kesejarahan dapat dilihat bahwa feminisme terlahir dari rasa frustasi terhadap dunia yang dianggap tidak memihak kaum wanita. Perjuangan pun dimulai dengan para aktivis eropa yang mulai bersuara menyuarakan isi hatinya. Tentang ketidakadilan gender yang mereka rasakan.

Setelahnya, gerakan feminisme pun akhirnya mulai dilirik oleh dunia, untuk memperhatikan hak kaum wanita. Pada era tertentu kaum wanita pun mendapatkan legalitasnya dan mendapat perlindungan. Beberapa gerakan muncul untuk mempersiapkan kaum wanita dari segi pendidikan, politik, ekonomi, dan intervensi terhadap kebijakan dilakukan agar wanita dapat ikut andil dalam industrialisasi dan pembangunan yang pada saat itu sedang gencar-gencarnya. 

Saat pergantian sistem dari sistem feodalisme gereja ke sistem kapitalisme. Justru hal tersebut membuat wanita semakin terpuruk bahkan lebih dari pria. Wanita dituntut untuk iku bekerja mencari uang. Setelahnya sistem kapitalisme diganti dengan sosialis dimana tidak ada sistem kelas dalam masyarakat. 

Wanita berhak berkiprah dalam sektor public untuk menghasilkan uang dan materi sesukanya. Akibatnya wanita terlalu menikmati wkatunya sebagai pencari uang yang dari kebutuhan menjadi keharusan. 

Setelahnya wanita merasa bahwa dia memiliki kelebihan beban dimana wanita harus mengurus rumah tangga, bayi, dan juga mencari uang, layaknya merangkap dua gender sekaligus. Timbullah perasaan iri lagi pada laki-laki karena laki-laki tidak harus mengurus rumah tanga. Laki-laki hanya perlu bekerja mencari uang lalu pulang ke rumah dimana istri akan melayaninya. Feminisme yang awalnya ditujukan untuk menyetarakan keadilan antara wanita dan laki-laki menjadi menuntut kesamaan antara laki-laki dan perempuan 

Dalam buku ini menerangkan bahwa feminisme tidak setuju dengan agma islam yang seolah membatasi hak wanita dan mengurung wanita dalam sebuah hukum yang disepakati sepihak dan bersifat memaksa. Berkebalikan dengan laki-laki, islam memberikan banyak kebebasan dan hak-hak yang tidak didapatkan wanita. Aturan islam membuat wanita tidak dapat berkembang. Bahkan dirasa bahwa islam membuat wanita terkekang dan terbelakang.

Seperti dalam batasan aurat, wanita memiliki batasan untuk menunjukan fisiknya. Berbeda dengan laki-laki yang boleh menunjukkan tubuhnya sebanyak 70%. Dalam rumah tangga pun ada aturan dalam islam bahwa hanya pihak suami lah yang berhak memukul istri, sedangkan istri tidak boleh. 

Laki-laki dpaat menikah dengan maksimal empat wanita. Jika suami sudah merasa istrinya tidak baik untuknya, suami dapat langsung mentalaq istrinya saat itu juga tanpa harus melalui jalur hukum. Berbeda dengan perempuan yang tidak memiliki kebebasan tersebut. Wanita tidak diperkenakan menjadi pemimpin karena dalam politik islam pemimpin haruslah laki-laki. 

Dalam buku ini dipaparkan sebuah peristiwa ekstrem kaum femen. Femen yaitu kelompok feminisme radikal yang lahir pada tahun 2008 di Ukrania. 

Salah satu aksi ekstrem yang dilakukan femen pada saat itu mereka melakukan konvoi dengan bertelanjang dada dengan berbagai tuntutan mereka, stop sex tourism,girl shouldn't sell themselves, I am a woman not an object. Femen mendukung pembukaan aurat bagi kaum wanita. Namun mengecam prostitusi terhadap wanita. Padahal dua hal tersebut saling berhubungan.

 Itu merupakan gambaran bagaimana kaum wanita terjebak dalam arus liberalisme. Kaum wanita yang pemikirannya telah dipengaruhi oleh feminisme liberalis akan kian terobsesi dengan kebebasan tubuhnya sendiri. Paham liberalisasi akan membuat mereka mengangap bahwa membuka aurat telah mendobrak dominasi pria dan menyelesaikan permasalahan kebebasan kaum wanita.

Kaum wanita akan melakukan dan menjadi apa saja untuk mengembangkan dirinya dengan mengatasnamkan Hak Asasi Manusia (HAM). Kaum wanita akan gencar bersaing dengan laki-laki. Jika pria boleh melakukan sesuatu maka wanita juga harus boleh melakukanya. Sehingga apapun boleh dilakukan oleh kaum wanita yang sampai melupakan fitrah da norma. Padahal. Kodrat diantaranya berbeda, kebutuhan dan fisiknya berbeda. 

Keseteraan bukan diimbaskan pada standar pencapaian yang sama antara wanita dan laki-laki, karena jika demikian selamanya wanita tidak akan bisa mencapainya.

Kaum wanita yang hanya berfokus pada karir akan melepaskan kodratnya sebagai ibu. Jika tidak maka akan timbul suatu masalah dalam keharmonisan keluarga karena peran dan fitrah dari ayah dan ibu akan tidak berjalan sebagaimana harusnya dan itu akan menimbulkan berbagai permasalahan kedepannya. 

Kaum wanita akan enggan membangun sebuah komitmen pernikahan dan kebutuhan seks hanya akan sekedar seks diluar hubungan yang sah. Itu menyebabkan banyaknya seks bebas.Wanita akan enggan mengurus bayi sehingga akan meningkatkan resiko aborsi atau hilangnya generasi penerus. Wanita akan berpikiran untuk berhubungan dengan sesame jenis saja, karena alasan akan saling mengerti dan tidak ada resiko kehamilan. 

Banyak orang pada zaman modern yang masih belum paham perbedaan antara wanita dan laki-laki. Kaum feminis meperparah dengan doktrinisasi ide-ide gagal paham mengenai "kesetaraan" yang dikira "sama dalam segala hal" dengan laki-laki. Padahal dilihat dari segi ilmiah, laki-laki an wanita terlahir dengan proporsi yang berbeda diikuti dengan peran keduanya dalam kehidupan. 

Otak manusia terbagi antara otak kanan dan otak kiri. Koneksi antara otak kanan dan kiri wanita 30% lebih tersambung daripada otak laki-laki. Sehingga, wanita lebih mudah mengerjakan banyak hal dalam satu waktu daripada laki-laki yang hanya bisa berfokus pada satu hal. Dalam hal berbicara wanita lebih banyak memiliki kosa kata daripada laki-laki yang lebih suka berbicara to the point. 

Tubuh laki-laki memiliki otot yang lebih banyak daripada wanita. Sedangkan wanita memiliki jumlah lemak lebih banyak daripada pria. Lemak yang berada dalam diri wanita merupakan suatu factor penting dalam perkembangan janin. Kaum wanita lebih sensitif akan sentuhan daripada laki-laki. 

Wanita mengangap sentuhan merupakan suatu bentuk perhatian. Sedangkan laki-laki menganggap sentuhan itu bentuk ancaman. Dilihat dari kondisi kulit wanita yang tipis dan sensitif menjadikan kepekaan wanita lebih tingi=gi. Sedangkan kulit laki-laki lebih tebal terutama di bagian punggung

Secara fitrah penciptaan laki-laki dan wanita diciptakan berbeda. Sehingga tidak adil ketiks menilsi lelaki dengan standar wanita, begitupun sebaliknya. Laki-laki dan wanita tercipta berbeda, bukan berarti ditujukan untuk saling berkompetisi dan bersaing. Mereka tidak didesai dengan fungsi yang sama. Laki-laki dan wanita memiliki karakter yang berbeda. Perbedaa itu bukan ditujukan untuk bersaing tapi untuk saling melengkapi.

Wanita dituntut bersaing dengan laki-laki, dengan menstandarkan semua hal yang bisa dilakukan bisa dilakukan juga oleh kaum wanita. Dimana standar yang dituju tentang hal duniawi seperti harta, tahta, dan semua kesenangan dunia. Seperti sistem yang tidak asing, kapitalisme. 

Sedangkan dalam islam, track antara wanita dan laki-laki berbeda tapi yang dicapai sama dan memiliki kesetaraan nilai. Laki-laki dan wanita berkompetisi untuk mendapatkan kemuliaan di sisi Allah SWT sesuai dengan fitrah dan usaha meningkatkan ketaqwaan mereka masing-masing yang menjadi tolak ukurnya. 

Dalam buku ini menceritakan sebuah kisah tentang tokoh perempuan islam yang diberi julukan khatibatun nisa (juru bicara kaum wanita). Asma binti Yazid bin Al-Sakan wainta yang memiliki hujjahi dan daya pikat dalam setiap ucapan-ucapannya. Asma binti Yazid bereperan sebagai dokter dalam peperangan bersama Rasulullah. Ia juga menjadi saudari bagi para janda yang ditinggal suaminya di medan perang. Banyak keluh kesah kaum muslimah yang dihaturkan kepada Asma binti Yazid. 

Ia pun pergi ke kediam Rasulullah dan menyampaikan. Jika laki-laki memiliki kuasa untuk berjihad dan mati syahid dalam peperangan dan mendapat pahala amalan yang besar atasnya. Apakah kami kaum wanita juga mendapat pahala, sebagaimana yang mereka dapat dengan amalan mereka. 

Dalam buku ini, rasulullah menjawab segala amalan yang dilakukan seoarang istri untuk mendapat ridho suaminya (selama tidak meninggalkan syariat), itu semua setimpal dengan seluruh amal yang dikerjakan kaum lelaki. Inilah cara islam memuliakan wanita. Memberikan ruang yang sesuai dengan fitrahnya. 

Bukan malah memaksa wanita beraktivitas bertentangan dengan fitrahnya. Wanita dan laki-laki dapat berbagi tugas dan berkolaborasi. Menjalankan ketaatan pada Allah SWT. Suesuai apa yang telah Allah perintahkan sesuai dengan fitrahnya masing-masing.

Memiliki anak perempuan merupakan suatu kemuliaan bagi orangtua. Karena baginya anak perempuan yang dis=asuh dengan penuh kasih dan saying dan menjadi anak yang berbakti akn menjadi penghalang neraka bagi kedua orang tuanya. Tumbuh menikah dengan lelaki yang baik agamanya. Seorang istri menjadi pelengkap separuh iman bagi suaminya. Hingga menjadi seorang ibu kedudukan wanita akan menjadi sangata mulia. Ibu kan menjadi lebi mulia 3x daripada ayah. 

Islam menyeru kepada kaum wanita untuk menutup aurat semata-mata untuk melindunginya dari kejahatan kasus pelecehan seksual yang banyak terjadi. Menutup aurat pun sebagaimana yang telah diatur oleh agama. Kaum wanita dilarang bermake up lebih karena tidak seharusnya sebuah berlian dipajang di tepi jalan. 

Sehingga semua lelaki dapat menikmati indahnya ciptaan tuhan. Begitupun dengan wewangian. Jika tidak ingin kalian mengundang syahwat lelaki dan terjadi pelecehan seksual pada diri. Jangan menarik mereka terlalu kuat. Waita juga diharuskan memiliki perilaku yang anggun. 

Setidaknya menjauhi perilaku yang menyerupai lelaki, karena hal itu akan mengundang azab dari Allah SWT. Wanita yang memiliki rasa malu dan bersikap sederhan selalu mensyukuri apa yang dimiliki dan tidak rakus dalam hal duniawi, merupak sebaik-baiknya perhiasan dunia. 

Islam tidak membatasi wanita dalam memperoleh pendidikan. Justru wanita yang berpendidikan sangat dianjurkan, karena dalam fitrahnya wanita akan menjadi madrasah pertama bagi anaknya kelak. Wanita diperkenankan untuk menuntut ilmu diluar dengan tetap menjaga aurat dan akhlaknya. 

Dalam buku ini dipaparkan hikmah dari syariat islam yang dituduh oleh feminisme bahwa islam mengurung wanita. Terutama dalam bidang pernikahan. Dalam islam ketika lelaki ingin meminang wanita harus terlebih dahulu meminta izin kepada walinya dan bersedia memberikan mahar sebagai bentuk penghormatan. 

Dalam berumah tangga islam melarang suami untuk menyakiti istri. Islam sangat memerhatikan keharmonisan dalam keluarga dan menjaga hubungan yang baik antar suami dan istri. Hanya ketika istri membangkang pada suami maka tegur dahulu, pisah ranjang, dan jika masih sikapnya sama maka pukullah. Tapi ketika istri taat kepada suami, dilarang mencari alasan untuk menyusahkan istri

Dalam islam poligami ditujukan sebagai bentuk ibadah. Seorang laki-laki harus memliki pertimbangan yang sangat matang sebelum memutuskan untuk berpoligami.

 Selain itu, islam juga telah mengatur poligami ini dengan teliti dan sangat detail. Sehingga lelaki beriman dengan kemampuan yang lemah akan berpikir berkali-kali sebelum memutuskannya sebab tak inginterjebak fitnah yang mengundang murka Allah SWT. Sebelum berpoligami, islam memberikan hak --hak seorang istri dimana suami haruslah memenuhi hak-hak tersebut secara adil.

Hak talaq berada di tangan suami. Hal ini dikarenakan dalam islam lelaki merupakan kepala keluarga dan penanggung jawab utama atas keluarganya. Emosi lelaki lebih stabil dan teratur daripada wanita. Dan talaq merupakan hal yang sensitif dan konsekuensinya sangat besar. Bahkan seorang suami dilarang tergesa-gesa untuk menceraikan istrinya selagi ,asih ada jalan untuk memperbaiki rumah tangganya. 

Perihal warisan mengapa laki-laki lebih mendapat banyak bagian daripada wanita. Laki-laki merupakan tulang punggung keluarga dan pencari nafkah. 

Tidak hanya untuk dirinya sendiri tapi juga istri, anak, saudara dan orangtua juga harus dinafkahi. Berbeda dengan wanita yang secara umum tanggungannya diambil oleh si suami. Walaupun islam memberikan kebebasan untuk kaum wanita mencari rezeki tapi jangan sampai diri terpengaruhi terlalu dalam untuk mencari karir atau materi dunia secara berlebih. Sehingga melupakan kewajiban kita sebagai seorang istri maupun ibu. 

Seperti perihal talaq, tugas pemimpin juga diataskan kepada lelaki. Kaum wanita diciptakan dengan fitah lemah lembut dan mementingkan perasaannya, dan kehalusannya dalam bertindak. Sedangkan pria diciptakan dengan akal yang lebih kokoh, fisik kuat. Wanita bisa menjadi pemimpin. 

Tetapi perkara umat tidak bisa diputuskan hanya dengan perasaan, butuh pemikiranyang kuat dan cepat dlam memutuskan suatu perkara. Terlebih dalam pemerintahan, aka nada banyak tekanan yang sangat besar pada pemimpin. Islam memebrikan kehormatan pada lelaki untuk menanggung semua tekanan itu, sebab pria diciptakan oleh Allah lebih dalam bidang itu.

Dalam bab terakhir dalam buku ini diberikan secuil kisah inspiratif dari Bidadari dunia penghuni surga yang dapat menjadi tauladan para wanita muslimah. Pertama, Fatimah binti Rasulullah tauladan bagi wanita ketika menjadi seorang anak yang berbakti kepada orangtua sekaligus muslimah yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Kedua, Maryam ibunda Nabi Isa, menjadi tauladan bagi wanita yang bertumbuh dewasa. 

Dimana Maryam ibunda sangat memperhatikan dan menjaga kesucian dirinya serta ia pun beriman kepada Allah. Ketiga, Siti Khadijah, tauladan bagi wanita ketika menjadi istri. Sikap yang sigap dalam meberikan dukungan untuk suami. 

Tidak hanya dalam bentuk moral, juga waktu, tenaga, bahkan hartanya ia gunakan untuk suaminya. Keempat Asiyah, tauladan bagi wanita ketika diuji suami yang ingkar kepada Allah. Sikap sabarnya dan keteguhan dlaam mempertahankan kehormatan dan keimananannya kepada Allah SWT.

Bercermin pada Fatimah, Maryam, Khadijah dan Asiyah. Mereka adalah wanita yang hebat, tangguh, kuat, cerdas, ideal, dan mulia. Mereka mengerjakan perintah Allah SWT. Sesuai dengan fitrahnya tidak menyamakan kedudukan antara kaum wanita dan laki-laki. Tetap menjalankan perintah Allah dengan caranya sendiri sebagai wanita muslimah. 

Begitu indah syariat yang telah Allah tetapkan untuk kita kaum wanita. Syariat itu Allah berikan tidak lain untuk diri kita sendiri, untuk menjaga kehormatan seorang wanita. Islam mengerti bahwa ketika seorang wanita menjadi sumber kebahagiaan bagi orang-orang yang berada di sekitarnya. 

Kelebihan Buku

Kelebihan buku ini adalah display atau desain isi dari buku sangatlah menarik dan tidak membuat bosan pembaca. Isi pembahasan pun sangat informative dan tidak bertele-tele juga tidak terlalu singkat. Pemaparan isi yang disertai gambar atau karikatur sangat menggemaskan dan memang cocok dibaca oleh kaum wanita. Pembahasan pun runtut dari bab awal hingga akhir yang tidak membuat pusing pembaca.

Kekurangan Buku

Kekurangan dari buku ini terdapat dalam kurangnya pembatas antara bab juga penanda atau judul bahasan. Faktor latar belakang penulis yang muallaf menjadikan timbulnya keraguan dalam isi buku yang bersifat agamis.

Saran

Buku ini lebih cocok bagi pembaca yang belum terlanjur berpikir kiri, karena pembahasannya yang masih terlalu umum dan kanan. Buku ini kurang cocok untuk pembaca kiri, karena pemabahasannya yang kurang detail dan tidak mencounter pemikiran barat atau tokoh barat tentang feminisme. 

7. Kritik

Buku ini hanya bisa diperuntukkan untuk pemula pembaca kiri tentang feminisme jika untuk melawan pemikiran feminisme orang barat dan berpikir kiri buku itu tidak cukup untuk mematahkan pemikiran pemikiran tentang feminisme barat kiri tersebut. 

Penulis yang merupakan seorang mualaf membuat isi dari buku yang bersifat agamis ini kurang meyakinkan bukan karena hadis atau ayat Alquran yang dipakai tapi tentang penafsiran dalam buku tersebut. 

Tatanan dalam buku ini terlalu banyak ruang kosong sehingga tidak banyak materi atau isi pembelajaran yang dapat dimasukkan. Maka dari itu isi dari buku ini hanya bersifat umum atau formal saja tidak sampai menelisik jauh tentang feminisme pemikiran Islam yang melawan feminisme dan kesejarahan komunisme sendiri.

Buku yang bersifat lemah yang berbobot ini tapi terdisplay atau tatanan tulisan yang sangat rapi dan penuh warna membuat fokus pembaca terbagi antara gambar dan isi pembahasan dalam buku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun