Buku 'Wanita Berkarir Surga' yang ditulis oleh Ustad Felix Y. Siauw dan tim dakwah hijabalila. Buku ini ditujukan untuk kaum hawa. Dimana wanita pada zaman sekarang kurang mengenali dirinya sendiri, fitrahnya sebagai wanita yang merupakan makhluk mulia dan berharga.Â
Buku ini juga ditujukan agar wanita lebih mengenali dalam perbedaan dirinya dan laki-laki menurut agama. Agar wanita tidak keblabasan dalam memahami dan menerapkan feminism yang mengatakan bahwa adanya kesetaraan gender antara wanita dan laki-laki.
Sinopsis Buku Â
Bagaimana wanita ideal itu?. Bagaimana wanita hebat itu?. Bagaimana wanita tangguh itu?. Berbagai pertanyaan yang seolah menuntut wanita semakin zaman semakin menekan. Wanita tinggi-tinggi berpendidikan ujung-ujung nya menjadi ibu rumah tangga saja. Wanita jauh-jauh berkarir dikata tidak peduli kodratnya. Wanita dikatakan terlalu bebas jika dibiarkan merantau terlalu jauh dalam menuntut ilmu.Â
Paham feminisme memberikan peluang bagi kaum wanita untuk mendapat kebebasan dan kesetaraan dengan laki-laki. Lalu bagaimana wanita yang baik menurut agama.Â
Agama islam sendiri sudah mensetarakan kedudukan antara laki-laki dan perempuan. Keseteraan tidak berarti sama. Wanita memiliki kedudukannya begitupun laki-laki, masing-masing telah ditentukan secara adil bukan disamakan. Â
Dalam buku ini akan disajikan bagiaman wanita yang baik itu dan bagaimana kesejarahaan tentang wanita itu. Menjelaskan singkat tentang feminism dan juga perkembangannya, dan sedikit perdebatan antara feminisme dan agama islam.Â
Wanita berkarir surga seperti apa sih yang dimaksud? Wanita yang bekerja atau wanita rumah tangga? Atau mungkin wanita yang bekerja tapi mempunyai tanggungjawab yang penuh juga terhadap keluarganya, jadi disebut wanita berkarir surga?
Isi Buku
Buku ini memiliki 5 bab yang masing-masing memiliki tema feminism dalam pandangan islam. Buku ini menentang tentang keblabasan atau menyimpangnya paham feminism saat ini.Â
Femisimne adalah suatu gerakan yang bertujuan untuk menyetarakan gender antara wanita da laki-laki. Akan tetapi dalam pemahamannya dan pengekspresiannya sekarang banyak memiliki penyimpangan yang tanpa sadar malah menimbulkan efek tidak baik bagi wanita hingga muslimah.