PEKATNYA KELAM
PublikTemanTeman selain KenalanHanya SayaKhususTeman DekatKeluargaLihat semua daftar...Pujangga Sastra DewataThe Kingdom of GodThe Kingdom of GodWilayah Hong KongKenalanKembali
BY;Rinta Nurhayati
Awan bergerombol membatu
hitam pekat menyatu
dalam rasa yang beku
disetubuhi oleh jiwa yang kelu
Langit seolah memurkaiku
dengan segala yang berlaku
yang kerap menyapa diriku
pada setiap detik hidupku
Di langit ada persekongkolan
antara mendung dan hujan
hadirkan halilintar kilat bagai pecutan
mengguntur seperti peperangan
Sekali lagi di langit ada persekongkolan
menyetubuhi suhu kerinduan
yang sepertinya hadir bak permusuhan
yang dipicu oleh kuatnya tekanan
Dalam jeritku aku pantulkan
gema hatiku yang kesakitan
menyatu dalam kekelaman
oleh sesuatu yang tak diharapkan
Pekatnya kelam tunjukkan angkuhnya
diiringi halilintar dan petirnya
yang sesungguhnya menggetirkan jiwa
yang tercampak dari gairahnya
Langit dan awan kelamnya
seolah siap mengejar musuhnya
hadirkan para tentaranya
dengan pecutan dari cemeti halilintarnya
Jiwaku mengeliat menahan sakitnya
lukanya melepuh oleh panasnya
hingga raga setengah matang ulahnya
berharap bukan sampai kematiannya
Pekatnya kelam pun bersekutu
gumpalnya beku menyatu
hawanya memecah bernafsu
hingga curahnya deras menyapu,
Cemeti api menari dalam murka
marahnya padaku seolah mencipta
aku mengeliat dalam derita
dalam menahan setiap luka
Aku musuh dari persekonggkolan
yang menginginkan kesedihan
yang menyuapkan kepedihan
dari sebuah perbuatan
Tapi biarlah pekatnya ada
berharap dalam doa
saatnya currahkan airnya
dan amarahnya reda.
HK190315