lukanya melepuh oleh panasnya
hingga raga setengah matang ulahnya
berharap bukan sampai kematiannya
Pekatnya kelam pun bersekutu
gumpalnya beku menyatu
hawanya memecah bernafsu
hingga curahnya deras menyapu,
Cemeti api menari dalam murka
marahnya padaku seolah mencipta
aku mengeliat dalam derita
dalam menahan setiap luka
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!