Berdasarkan di atas, bisa terjadi 2 Â kemungkinan yaitu
Pertama, pengusaha akan mencari trade-off baru dengan alternatif-alternatif yang lebih efektif dan efisien dalam mengeksploitasi lingkungan dengan segala dampak negatifnya.
Kedua, pengusaha akan lebih berhati-hati untuk tidak melanggar ketentuan hukum yang membawa risiko hukum dan ekonomi.
Opsi pertama akan diambil jika perhitungan ekonomi menjadi sangat dominan dan ada peluang besar untuk itu. Beban pada alam cenderung lebih besar. Maka diperlukanlah pengawasan penegakan hukum yang sangat ketat dan waspada. Sedangkan jika kemungkinan kedua terjadi akan menambah beban bagi konsumen, namun aman bagi perusahaan dan lingkungan.
Perjalanan panjang kehidupan manusia dan umat manusia pada akhirnya menghasilkan sebuah kearifan manusia terhadap umat manusia dan peradaban serta lingkungannya masing-masing. Â Dari perjalanan peradaban tersebut, diperoleh suatu pemikiran dasar dan kebijaksanaan yaitu:
Pertama, bahwa bumi adalah tempat yang lumrah dan sebagai tempat hidup adalah tempat yang sudah pada batas kemampuannya untuk menampung sepenuhnya kepentingan umat manusia, terutama dalam jangka panjang.
Kedua, sumber daya alam yang selama ini dieksploitasi semakin lama semakin tergerus dan terkuras hingga batas kemampuan alam itu sendiri, karena tidak dibarengi dengan upaya pembaharuan. Â Dan juga karena tidak ada kemungkinan pembaharuan, secara alami.
Ketiga, perkembangan dan kemajuan iptek tidak selalu berdampak positif, tetapi juga berdampak negatif, termasuk terhadap pemuliaan alam. Oleh karena itu, terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan sumber daya alam secara umum. Antara kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemanfaatannya secara keseluruhan.
Berdasarkan ketiga hal tersebut, patut dipertanyakan juga, apa yang harus dilakukan untuk menjaga tanah ini dari keserakahan manusia dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi?
Apa yang harus dilakukan dan siapa yang harus melakukannya adalah refleksi yang mendalam. Sebuah cerminan baik dari kaum awam, dunia ilmu pengetahuan maupun dunia bisnis dan korporasi. Ketiga elemen harus bekerja sama untuk mengatasi kesulitan bersama.
Tradisi yang muncul adalah bahwa mengatasi kesulitan dan ancaman alam hanya dilakukan oleh kelompok masyarakat, yang pada akhirnya memunculkan kearifan lokal. Kearifan lokal yang muncul dapat terus berkembang menjadi kearifan yang lebih luas atau mati dengan sendirinya.