Mohon tunggu...
Nailul Muna Rahmadhani
Nailul Muna Rahmadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Sorong (UNAMIN)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Dia

15 Juli 2023   10:19 Diperbarui: 15 Juli 2023   10:22 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Elina, Lara dan Viona saling pandang. Lara mengusak kepalanya yang tak terasa gatal. "Sebenarnya, gue mau sih bantu Lo, Cuma kalau urusan belajar, itu bukan ranah gue"

Viona mengangguk. "Sama. Gue mending pasrah. El, kayaknya Cuma Lo deh yang bisa bantu. Kasih tips dong cara Lo belajar selama ini"

Elina yang tadinya mendengarkan kini mengerjap kaku. "Em... apa ya?" memang ada ya tips belajar? "Lo Cuma pengen dapat nilai memuaskan, kan?" Pertanyaan itu dibalas anggukan cepat oleh Vira. "Kalau gitu lo cukup belajar semampu Lo"

Ucapan Elina itu mendapat sambutan protes dari ketiga temanannya. "Tips apaan tuh, kalau gitu gue juga bisa" ujar Lara senggak. Lagi-lagi Vira hanya mengangguk setuju.

Elina tertawa. "Ya apa lagi, Vir. Lo pengen dapat nilai memuaskan, kan. Ya Lo memang hanya harus belajar semampu Lo. Belajar dalam artian benar-benar belajar. Misal ya, Lo belajar sejarah nih, ya Lo tinggal baca aja materi sejarah dalam buku. Lo pahamin tuh semua materinya semampu Lo. Ya meski lo bakalan kerasa bosen dan capek, Lo harus konsisten dan tetap belajar. percaya deh, mau berapa pun nilai lo nanti, lo bakalan puas dengan hasilnya. Kepuasan mencapai sesuatu dari apa yang sebelumnya Lo gak bisa itu beda. Percaya deh, Lo cobain"

Jika diingat-ingat Elina terlihat serius mengatakan hal itu. Awalnya Viona tak yakin, tapi hari itu Vira benar-benar terlihat serius mendengarkan perkataan Elina.

"Hai, Viona"

Viona segera disadarkan dari lamunannya. Gadis itu tersenyum. Lantas merangkul bahu Vira seperti yang pernah ia lakukan dulu sssaat SMP. Tempat parkir sekolah masih penuh dengan para siswa yang berusaha mengeluarkan motor mereka agar bisa pulang. "Gimana tadi? Lo bisa ngerjain soalnya?"

Vira mengangguk seranya menunjukkan ibu jarinya. "Bisa dong. Eh, El, mata Lo kenapa merah?"

Elina berdecak, moodnya hancur jika di tanyai mengenai apa yang barusan terjadi padaya tadi. "Biasa sih, anak ambis" bukan Elina melainkan Lara yang menjawab. Mereka tertawa melihat ekspresi Elina yang semakin menakutkan.

Viona menghela napas panjang. Ia pasti akan merindukan momen seperti ini. Setelah enam tahun bersama, mereka akan berpisah tepat setelah acara kelulusan. Elina yang akan kuliah di luar kota, Lara dan Vira yang akan bekerja, dan dia? Viona bingung apa ini waktu yang tepat untuk memberi tahu mereka?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun