Mohon tunggu...
Naila Salsabila
Naila Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/S1 Akuntansi/ Universitas Mercu Buana

NIM : 43222010003 Jurusan : Akuntansi (S1) Kampus : Universitas Mercu Buana Dosen pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas Kuis_Diskursus Behavioral Conditioning Ivan Pavlov dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia

13 Desember 2023   22:44 Diperbarui: 13 Desember 2023   22:44 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Pembentukan asosiasi ini dapat terjadi melalui proses penguatan. Dalam situasi korupsi, penguatan dapat berupa keuntungan materi, seperti uang dan kekayaan, atau keuntungan tidak berwujud, seperti kekuasaan atau status sosial. Misalnya, seorang pejabat publik yang menerima suap untuk menyetujui suatu proyek menerima keuntungan materi dalam bentuk uang. Manfaat materi ini memperkuat hubungan antara insentif (peluang untuk memperoleh keuntungan pribadi) dan respons (perilaku korupsi).

            Oleh karena itu, teori Pavlov dapat menjelaskan bagaimana korupsi  menjadi tindakan yang berulang dan sulit dihentikan. Hal ini karena korupsi merupakan hubungan insentif-respons yang kuat.

Kesimpulan

         Teori Ivan Pavlov atau teori pengkondisian Pavlovian merupakan metode yang mengkaji bagaimana perilaku korupsi menyebar melalui lingkungan dan manipulasi, serta bagaimana individu mengembangkan kebiasaan  negatif terhadap perilaku korupsi, dan membantu untuk memahami fenomena kejahatan korupsi di Indonesia.  

         Teori pengkondisian klasik Ivan Pavlov dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif terhadap fenomena kejahatan korupsi di Indonesia.  Teori ini menjelaskan bagaimana perilaku korup dipelajari dan diulangi melalui proses asosiasi stimulus-respons.
         Dalam konteks korupsi, insentif tanpa syarat memberikan peluang terjadinya korupsi.
Peluang tersebut bisa saja merupakan peluang untuk mengambil keuntungan pribadi atas suatu jabatan, jabatan, atau situasi tanpa adanya transparansi dan akuntabilitas.
 Stimulus netralnya adalah perilaku koruptif itu sendiri. 

Daftar Pustaka

Muktar, M. (2019). Pendidikan Behavioristik dan Aktualisasinya. Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam, 1(1), 14–30. https://doi.org/10.52166/tabyin.v1i1.4

Nurhidayati, T. (2012). Implementasi Teori Belajar Ivan Petrovich ( Classical Conditioning ) dalam Pendidikan. Jurnal Falasifa, 3(1), 23–44.

Saufiqi, A. (2021). Penerapan Teori Behaviorisme Ivan Pavlov Dalam Membentuk Perilaku Islami Siswa Di Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Nusantara. In Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.

Dahar, Ratna Wilis, 1988, Teori-teori Belajar. Jakarta: DepDikBud.

Purwanto, Ngalim. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun