Mohon tunggu...
Naila Salsabila
Naila Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/S1 Akuntansi/ Universitas Mercu Buana

NIM : 43222010003 Jurusan : Akuntansi (S1) Kampus : Universitas Mercu Buana Dosen pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas Kuis_Diskursus Behavioral Conditioning Ivan Pavlov dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia

13 Desember 2023   22:44 Diperbarui: 13 Desember 2023   22:44 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana Fenomena Kejahatan Korupsi Di Indonesia

            Fenomena kejahatan korupsi di Indonesia merupakan sebuah patologi sosial yang merusak berbagai aspek kehidupan. Korupsi terkait erat dengan penyelewengan tugas dan penggelapan uang negara atau perusahaan untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Dampak tindakan korupsi dapat merusak pilar-pilar budaya, moral, politik, hukum, dan keamanan nasional. Korupsi juga telah masuk ke dalam lingkup kehidupan keluarga, menjadi sebuah budaya baru, dan sulit untuk dihilangkan, meskipun telah dilakukan upaya pemberantasan yang gencar. Kejahatan korupsi di Indonesia telah membawa dampak disharmonisasi politik-ekonomi-sosial dan pertumbuhan jumlah rakyat miskin. Korupsi juga telah masuk ke dalam lingkup kehidupan keluarga, menjadi sebuah budaya baru, dan sulit untuk dihilangkan, meskipun telah dilakukan upaya pemberantasan yang gencar. Upaya pemberantasan korupsi di Indonesia masih memerlukan perjuangan berat dan berbagai pendekatan, termasuk pendidikan masyarakat dan perbaikan sistem untuk mencegah terjadinya korupsi.

             Salah satu contoh kasus kejahatan korupsi di Indonesia PT jiwasraya merupakan contoh besar korupsi di Indonesia yang melibatkan penyebaran keuangan negara dan penggunaan keuangan pribadi oleh para pengusaha.

Berikut ini adalah beberapa poin penting terkait kasus tersebut: 

  • Kasus PT Jiwasraya menarik karena persusahaan ini merupakan salah satu kasus korupsi terbesar di Indonesia, dengan penyebaran keuangan negara sebesar Rp 10 triliun.
  •  Kasus ini melibatkan 13 korporasi yang didakwa rugikan negara Rp 10 triliun.
  • Beberapa perusahaan lain juga terlibat dalam kasus korupsi PT Jiwasraya, seperti PT Sinarmas Asset Management, yang didakwa mengelangkan keuangan negara sebesar Rp 77 miliar.
  • Kasus ini menunjukkan bagaimana korupsi dapat merusak pilar-pilar budaya, moral, politik, hukum, dan keamanan nasional.
  • Pemerintah Indonesia telah dilakukan upaya pemberantasan kasus korupsi PT Jiwasraya, tetapi hingga saat ini kasus belum diraih.

          Kasus korupsi PT Jiwasraya menjadi hal yang menarik karena dampaknya yang signifikan pada keuangan negara dan masyarakat, serta kesulitan dalam pemberantasan kasus tersebut.

Bagaimana Hubungan Fenomena Kejahatan Korupsi Dengan Teori Ivan Pavlov

          Teori Ivan Pavlov,  juga dikenal sebagai teori pengkondisian Pavlov, berpendapat bahwa perilaku individu dapat dipengaruhi oleh penguat (imbalan) dan hukuman (denda). 

Dalam konteks fenomena korupsi di Indonesia, teori ini dapat diterapkan dalam beberapa cara:

  • Pembentukan kebiasaan: Teori Pavlov menjelaskan bagaimana individu menjelaskan bagaimana kebiasaan negatif seperti kejahatan korupsi dapat diperoleh. Manfaat atau kegunaan suatu kelompok tertentu.
  • Perilaku Individu : Fenomena korupsi di Indonesia menunjukkan  perilaku individu seperti Penyalahgunaan tugas atau penggelapan dana negara atau perusahaan dapat mempengaruhi terbentuknya kebiasaan dan perilaku negatif.
  • Dampak Terhadap Masyarakat: Teori Pavlov juga  membantu dalam memahami bagaimana fenomena korupsi mempengaruhi perilaku masyarakat secara keseluruhan. Misalnya, insiden korupsi di Indonesia telah menyebabkan ketidakharmonisan politik, ekonomi dan sosial serta peningkatan jumlah penduduk miskin.
  • Budaya Korupsi : Teori Pavlov menjelaskan bagaimana kejahatan korupsi  menjadi budaya baru dan sulit diberantas seperti yang terjadi di Indonesia.
  • Pemberantasan Korupsi: Pemberantasan korupsi di Indonesia masih memerlukan kerja keras dan berbagai pendekatan, termasuk pendidikan masyarakat dan pembenahan kelembagaan untuk mencegah  korupsi.

         Dalam konteks fenomena korupsi di Indonesia, teori Ivan Pavlov  membantu  memahami bagaimana perilaku individu dan penguatan negatif dapat menjadi penyebab utama terjadinya kejahatan korupsi. Lebih lanjut, teori ini juga  membantu kita memahami bagaimana fenomena korupsi mempengaruhi perilaku masyarakat secara keseluruhan dan berujung pada terbentuknya kebiasaan dan budaya korup yang sulit  dihilangkan.

Bagaimana Teori Ivan Pavlov Dalam Memahami Fenomena Korupsi Di Indonesia 

            Teori ini menjelaskan bagaimana perilaku manusia berubah tergantung pada hubungan antara stimulus dan respon. Dalam konteks korupsi, insentifnya bisa berupa kesempatan memperoleh keuntungan pribadi melalui korupsi, namun responsnya adalah tindakan korupsi itu sendiri. Misalnya,  pejabat publik mungkin dapat menerima suap untuk menyetujui suatu proyek. Jika seorang pejabat  menerima suap, ia telah menemukan hubungan antara insentif (kesempatan untuk memperoleh keuntungan pribadi) dan responsnya (perilaku korupsi). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun